“Warga binaan diarahkan untuk menjadi pelaku aktif dalam ketahanan pangan dengan memaksimalkan lahan-lahan tidur yang ada,” kata Tatan.
Tak Sekadar Membajak Sawah: Ada Pelatihan & Pendampingan
Ini bukan sekadar menggiring napi ke sawah. Kemenimipas memastikan mereka akan dibekali keterampilan dan pendampingan intensif.
Bahkan, kementerian telah menandatangani kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan untuk memberi akses pelatihan.
Harapannya, ketika kembali ke masyarakat, warga binaan tak hanya “lulus” dari lapas, tapi juga membawa pulang ilmu bertani dan wirausaha.
Antara Ketertiban Lapas dan Ketahanan Pangan Nasional
Program ini punya dua dampak besar. Pertama, menekan potensi kerusuhan dan gangguan keamanan di dalam lapas, karena warga binaan sibuk dengan aktivitas produktif.
Kedua, mendukung ketahanan pangan nasional, sebuah agenda strategis pemerintah di tengah ancaman krisis global.
Kemenimipas ingin mengubah narasi lama tentang warga binaan: dari sekadar objek pembinaan, menjadi subjek yang aktif berkontribusi untuk bangsa.








