3. Pemerintah dan Sidang Isbat: Jembatan Penetapan Nasional
a. Kombinasi Hisab dan Rukyat
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag RI) berperan sebagai jembatan antara berbagai ormas Islam. Dalam sidang isbat penetapan Ramadan dan Idul Fitri, pemerintah menggabungkan hasil hisab astronomi dan rukyatul hilal lapangan untuk memastikan keputusan yang bisa diterima seluruh umat.
Sidang ini melibatkan perwakilan ormas seperti Muhammadiyah, NU, Persis, serta lembaga astronomi dari LAPAN dan BMKG.
b. Perkiraan Lebaran 2026 Versi Pemerintah
Mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional 2026, libur resmi Idul Fitri 2026 dijadwalkan pada Sabtu, 21 Maret 2026 dan Minggu, 22 Maret 2026. Artinya, pemerintah memperkirakan Lebaran akan jatuh pada 21 Maret 2026, sejalan dengan potensi hasil rukyatul hilal versi NU.
Namun, tanggal tersebut masih bersifat sementara dan bisa berubah tergantung pada hasil sidang isbat akhir Ramadan nanti.
4. Mengapa Perbedaan Penetapan Idul Fitri Terjadi?
Perbedaan penetapan Idul Fitri di Indonesia bukan karena konflik keyakinan, tetapi perbedaan metode ilmiah dan pendekatan fiqh.
-
Muhammadiyah menekankan pada kepastian ilmiah melalui data hisab dan astronomi global.
-
NU menekankan aspek empiris dan tekstual berdasarkan hadis Nabi melalui rukyat.
-
Pemerintah berusaha menjadi mediator agar hasil keputusan dapat diterima secara nasional.
Perbedaan ini justru menjadi warna keagamaan yang memperkaya keberagaman Islam di Indonesia. Meskipun terkadang umat berbeda dalam menentukan hari raya, semangat saling menghormati dan toleransi tetap menjadi kunci utama dalam menjaga persatuan umat.
5. Makna Spiritual Idul Fitri 2026 di Tengah Perbedaan
Lebaran atau Idul Fitri bukan hanya tentang tanggal dan penetapan, tetapi juga tentang kemenangan spiritual setelah menjalani puasa selama sebulan penuh. Umat Islam diajak untuk kembali ke fitrah, yaitu kondisi suci setelah menahan hawa nafsu, memperbanyak amal ibadah, dan memperkuat solidaritas sosial.
Perbedaan dalam menentukan tanggal seharusnya tidak memecah umat, melainkan memperkuat rasa saling menghormati. Karena yang paling penting dari Idul Fitri adalah nilai persaudaraan, silaturahmi, dan kepedulian antar sesama.
Kesimpulan: Perkiraan Idul Fitri 2026 Muhammadiyah dan NU
Berdasarkan analisis terkini:
-
Versi Muhammadiyah: Idul Fitri 2026 jatuh pada Jumat, 20 Maret 2026.
-
Versi NU dan Pemerintah: Diperkirakan jatuh pada Sabtu, 21 Maret 2026.
Meskipun terdapat potensi perbedaan, keduanya memiliki dasar ilmiah dan keagamaan yang kuat. Semangat Lebaran tetap sama — merayakan kemenangan setelah Ramadan, mempererat silaturahmi, dan memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
Perkiraan Idul Fitri 2026 Muhammadiyah dan NU menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia kaya akan khazanah ilmu falak, astronomi, dan tradisi. Apapun hasilnya nanti, mari kita sambut Lebaran 2026 dengan penuh rasa syukur, kedamaian, dan kebersamaan. (*)












