Scroll untuk baca artikel
Nasional

Membongkar Misteri di Balik Gugurnya Marsinah Sang Pejuang Buruh yang Kini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

×

Membongkar Misteri di Balik Gugurnya Marsinah Sang Pejuang Buruh yang Kini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Sebarkan artikel ini
Marsinah
Misteri Kematian Marsinah, Pahlawan Nasional yang Gugur dalam Perjuangan Buruh. Nama Marsinah kembali menjadi sorotan setelah pemerintah resmi menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional.

Topikseru.com – Membongkar Misteri di Balik Gugurnya Marsinah Sang Pejuang Buruh yang Kini Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Misteri Kematian Marsinah, Pahlawan Nasional yang Gugur dalam Perjuangan Buruh.

Nama Marsinah kembali menjadi sorotan setelah pemerintah resmi menganugerahinya gelar Pahlawan Nasional.

Namun, di balik penghargaan tersebut, kisah hidup dan kematiannya masih menyimpan misteri yang belum pernah benar-benar terpecahkan.

Marsinah dikenal sebagai sosok aktivis buruh yang gigih memperjuangkan hak-hak pekerja.

Ia bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), sebuah perusahaan di Sidoarjo, Jawa Timur.

Pada awal Mei 1993, ia ikut memimpin aksi demonstrasi buruh yang menuntut perbaikan nasib dan kenaikan upah.

Para pekerja kala itu mengajukan tuntutan yang dianggap wajar: kenaikan upah pokok dari Rp1.700 menjadi Rp2.250 serta tambahan tunjangan tetap sebesar Rp550 per hari.

Namun, aksi damai tersebut mendapat tekanan dari aparat militer setempat, khususnya pihak Komando Rayon Militer (Koramil).

Sebagai salah satu dari 15 perwakilan karyawan yang berani menyuarakan aspirasi, Marsinah menjadi wajah perjuangan buruh di pabrik itu.

Namun, perjuangan tersebut berujung tragis. Pada 5 Mei 1993, sebanyak 13 pekerja ditangkap oleh aparat militer karena dianggap sebagai provokator.

Marsinah yang tidak tinggal diam kemudian mendatangi kantor Koramil untuk menanyakan nasib rekan-rekannya yang ditahan.

Sejak malam itu, sekitar pukul 10, Marsinah menghilang tanpa jejak.

Selama tiga hari, keberadaannya menjadi teka-teki. Hingga akhirnya, pada 8 Mei 1993, jasad Marsinah ditemukan di sebuah gubuk di dekat hutan Wilangan, Nganjuk.