Namun, pemerintah telah menyalurkan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sehingga tren harga mulai menurun.
“Di luar wilayah tersebut, harga pangan secara umum sudah sesuai HET,” jelas Sarwo Edhy.
Dia juga memastikan neraca pangan nasional tetap aman hingga akhir tahun, berlanjut ke awal 2026, bahkan hingga periode Lebaran, seiring masuknya musim panen berikutnya.
Cabai Jadi Komoditas Rawan Fluktuasi
Sarwo Edhy menyebut cabai sebagai salah satu komoditas yang berpotensi mengalami fluktuasi harga karena bersifat musiman dan sensitif terhadap cuaca, terutama saat musim hujan.
Sebagai langkah stabilisasi, pemerintah mendatangkan pasokan cabai dari Aceh dan menyalurkannya ke pasar induk Jakarta.
Kebijakan ini sekaligus menjadi solusi atas kendala distribusi akibat banjir dan longsor di Sumatera.
Sebelumnya, Mentan Andi Amran Sulaiman membeli 40 ton cabai petani Aceh dari sentra produksi di Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Dari jumlah tersebut, 15 ton dikirim ke Jakarta menggunakan pesawat Hercules TNI AU, sementara sisanya pemerinah kirim ke wilayah Medan, Sumatera Utara.
Langkah ini sebagai upaya untuk menjaga kelancaran distribusi, menekan gejolak harga, dan melindungi pendapatan petani pascabencana.






