TOPIKSERU.COM, MEDAN – Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan dilantik menjadi presiden dan wakil presiden, pada 20 Oktober mendatang. Prabowo akan menggantikan Joko Widodo yang menjadi presiden RI selama 2 periode.
Dalam berbagai kesempatan menjelang pelantikan itu, Prabowo mengungkap sejumlah rencana dan wacana yang akan ia jalankan di awal-awal masa jabatannya.
Misalnya, pada forum BNI Investor Daily Summit 2024, di Jakarta Convention Center atau JCC Jakarta, Rabu (9/10) lalu. Kala itu, Prabowo menyatakan ingin membentuk pemerintahan persatuan yang kuat dengan koalisi yang gemuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Terkait ini, Akademisi FISIP Universitas Medan Area (UMA), Fuad Ginting mengatakan, tak ingin terjebak dalam wacana gemuk atau rampingnya kabinet yang akan dibentuk Prabowo.
“Karena rampingnya ukuran kabinet pemerintahan tidak menjamin efektifitas dan efisiensi kinerja. Sebaliknya gemuknya sebuah kabinet tidak segaris lurus dengan lamban dan borosnya birokrasi kementerian,” kata Fuad menjawab Topikseru.com, Senin (14/10).
Kendati Fuad berpendapat, pernyataan Prabowo tersebut secara eksplisit memperlihatkan semangat awal untuk bagi-bagi kursi di antara kekuatan politik yang ada.
Penulis : Damai Mendrofa
Editor : Muklis
Halaman : 1 2 Selanjutnya