Prabowo juga menekankan bahwa selayaknya pemimpin tim, Presiden dan para menteri adalah kolega yang sama-sama mengabdi untuk rakyat.
Oleh karena itu, Presiden pun meminta para menteri untuk meninggalkan hal-hal yang bersifat protokoler dan feodal.
“Silakan gunakan teknologi, tetapi tentunya hal-hal yang rawan, tidak perlu lewat telepon. Ini zaman modern, ini banyak telinga yang ingin dengar. Tapi kalau saudara ingin menyampaikan hal-hal yang penting, silakan saya membuka pintu,” kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain berkunjung ke lima negara, Presiden Prabowo juga tengah mempelajari undangan untuk menghadiri KTT G7.
Menurut Presiden, undangan tersebut menjadi kehormatan karena Indonesia dianggap pantas bersama negara-negara anggota G7, serta memiliki nilai strategis yang berhubungan dengan perekonomian RI.
Editor : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2