Guswanto memaparkan, berdasarkan hasil analisa mingguan BMKG, terdapat potensi terjadinya cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir atau angin kencang selama sepekan ke depan (7 – 12 November 2024).
Kondisi ini, kata dia, terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhi dinamika atmosfer di Indonesia yang berdampak pada potensi peningkatan intensitas hujan di sejumlah wilayah.
Dampak peningkatan hujan ini tidak hanya mempengaruhi masyarakat dalam menjalani aktivitas sehari-hari, namun juga berpengaruh pada aktivitas penerbangan dan pelayaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami juga mengimbau kepada pengguna, penyedia jasa transportasi, dan operator transportasi, terutama laut dan udara untuk juga mewaspadai kemungkinan terjadinya cuaca ekstrem ini. Juga kepada nelayan untuk tidak memaksakan diri melaut jika cuaca sedang buruk. Pantau terus kondisi cuaca, angin dan tinggi gelombang melalui aplikasi Info BMKG,” kata Guswanto.
Dampak Siklon Tropis Yinxing bagi Indonesia
Sementara itu, Guswanto menyebutkan, BMKG juga memonitor adanya Siklon Tropis Yinxing di sekitar Laut Filipina. Siklon ini, memengaruhi dinamika cuaca di wilayah Indonesia yang terprediksi meningkat intensitasnya dalam 24 jam kedepan.
Teramati, kata dia, siklon tersebut bergerak semakin menjauhi wilayah Indonesia. Namun pertumbuhan Siklon Tropis ini dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap kondisi cuaca dan perairan dalam 24-48 jam kedepan.
Penulis : Damai Mendrofa
Editor : Muklis
Sumber Berita : Siaran Pers BMKG
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya