Scroll untuk baca artikel
Nasional

Banjir Lahar Hujan Ancam Gunung Lewotobi Laki-laki

×

Banjir Lahar Hujan Ancam Gunung Lewotobi Laki-laki

Sebarkan artikel ini
Banjir Lahar
BMKG. Foto: Istimewa

“Hingga awal November 2024, sebagian wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah mulai memasuki awal musim hujan. Namun, wilayah di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki diprediksi baru akan memasuki musim hujan pada awal Desember. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko banjir lahar hujan di sekitar lereng gunung tersebut,” imbuhnya.

Selama sepuluh hari kedepan, prakiraan cuaca di wilayah NTT secara umum cerah berawan hingga hujan ringan. Namun, terdapat potensi hujan sedang hingga lebat di beberapa wilayah. Seperti Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, sebagian Sikka.

Kemudian sebagian Alor, Kabupaten Kupang, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.

Risiko Bencana Hindrometeorologi Basa Dapat Meningkat

Guswanto menambahkan, potensi hujan yang masih tinggi di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi basah. Termasuk banjir lahar hujan di sekitar wilayah terdampak bencana, khususnya di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca Juga  Cuaca Sumut Sabtu 16 Agustus 2025: BMKG Peringatkan Potensi Hujan dan Gelombang Tinggi di Sumut, Waspada Banjir dan Longsor

“BMKG mengimbau masyarakat di kawasan tersebut untuk tetap tenang, tetapi terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan bencana susulan yang dapat terjadi sewaktu-waktu,” terangnya.

Sementara Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani menambahkan, dari pantauan dinamika atmosfer terkini, menunjukkan potensi peningkatan intensitas cuaca ekstrem di berbagai wilayah Indonesia.

Suhu permukaan laut yang hangat di perairan sekitar Indonesia, termasuk di utara Nusa Tenggara, memberikan suplai kelembapan yang cukup tinggi ke atmosfer, mendukung pembentukan awan hujan yang lebih intens.

Selain itu, faktor labilitas atmosfer lokal, meningkatkan peluang terjadinya hujan lebat, petir, dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan.

Potensi pertumbuhan awan hujan kategori tinggi (>70%) juga terdeteksi di sebagian besar wilayah Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua. Dengan kondisi ini, intensitas hujan diperkirakan lebih dominan di wilayah-wilayah yang sudah memasuki musim hujan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *