“Salah satu hasil penting dari reformasi adalah pemisahan antara lembaga yang bertanggung jawab atas pertahanan dan lembaga yang mengelola keamanan dalam negeri serta penegakan hukum. Makanya, ada pemisahan jelas antara TNI dan kepolisian yang dulunya ABRI,” ujar Anam.
Sedangkan langkah untuk memastikan Korps Bhayangkara bekerja secara profesional, menurutnya bukan dengan cara kembali menggabungkan kedua institusi tersebut.
Melainkan, lanjutnya, dengan menjadikan pengawasan terhadap Polri sebagai pekerjaan rumah bersama, termasuk Kompolnas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Memastikan Polri profesional adalah pekerjaan bersama. Untuk kepentingan siapa? Untuk kepentingan kita semua. Oleh karenanya, bagi saya ide untuk mengembalikan lagi Polri di bawah TNI adalah bertentangan dengan ide reformasi,” kata Choirul Anam.
Diketahui, gagasan penempatan Polri di bawah TNI dan Polri disampaikan oleh Politikus PDIP Deddy Yevri Sitorus dalam konferensi pers pada Kamis (28/11).
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya