Agroforestri merupakan sistem pengelolaan lahan yang mengintegrasikan pohon-pohon dengan tanaman pertanian atau peternakan di dalam satu unit pengelolaan yang sama.
Tujuan utama agroforestri adalah untuk meningkatkan keberlanjutan produksi pertanian, meningkatkan biodiversitas, dan mengurangi erosi tanah.
“Dengan pola agroforestri atau tumpang sari dalam satu hamparan, selain ditanam tanaman pokok atau pohon dengan jenis MPTF atau Multipurpose Tree Species, dan tanaman buah-buahan, dapat juga ditanami tanaman musim seperti padi gogo dan jagung,” kata Antoni.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Menurutnya, dengan sistem itu, pemerintah ingin mendorong agar mencapai swasembada pangan, seperti contohnya jika dilakukan pola tumpang sari untuk penanaman padi di 1 juta hektare lahan akan menghasilkan 3,5 juta ton beras setara dengan jumlah impor Indonesia, dan 1,5 juta ton jagung.
“Jumkah impor padi atau beras pada tahun 2023 sekitar 3,5 juta ton. Kalau seandainya mampu dimaksimalkan fungsi hutan dengan hutan cadangan pangan energi dan industri, dengan memproduksi 1 hektare, dapat memproduksi 3,5 ton beras,” kata Antoni.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya