Bahlil menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas dan fleksibilitas teknologi kilang di dalam negeri.
“Kilang-kilang utama dalam negeri seperti di Balikpapan, Cilacap, dan Dumai, kini mampu mengolah minyak mentah dengan spesifikasi yang beragam, termasuk minyak mentah yang dianggap tidak memenuhi standar,” ujar Bahlil.
Pemerintah, kata Bahlil, terus mendorong percepatan pembangunan kilang baru seperti Kilang Tuban dan Balongan guna meningkatkan kapasitas pengolahan dalam beberapa tahun ke depan.
Saat ini, lanjutnya, perkiraan kapasitas ekspor minyak mentah nasional sekitar 28 juta barel. Pemerintah menargetkan 12-13 juta barel akan dioptimalkan memenuhi pasokan kilang minyak dalam negeri.
Kementerian ESDM meminta Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), maupun PT Pertamina (Persero) untuk mengimplementasikan hal tersebut.
“Kami dorong SKK Migas, KKKS, dan Pertamina agar minyak mentah domestik memberikan nilai tambah dalam negeri, sehingga turut mengurangi impor,” kata Bahlil.












