Tak lama berselang personel KRI Mata Bongsang-873 menerima laporan bahwa telah ditemukan jenazah di sekitar perairan dekat Pulau Sebatang oleh nelayan.
Selanjutnya, personel menuju ke pelabuhan umum Babang, tempat sebelumnya jenazah telah dievakuasi dari Desa Sebatang ke Babang oleh masyarakat dan jurnalis untuk selanjutnya dibawa ke RSUD Babang.
Setibanya di Pelabuhan Babang, KRI Mata Bongsang-873 menunggu visum terhadap jenazah di rumah sakit setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Setelah pelaksanaan visum selesai, jenazah dibawa menggunakan ambulans ke KRI Mata Bongsang-873, kemudian membawa jenazah dan keluarga korban menuju Bisui, Gene Timur Tengah, Halmahera Selatan, untuk pemakaman jenazah.
Helmi, ayah almarhum Sahril Helmi, menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak dan instansi terkait yang turut terlibat dalam pencarian korban.
“Kami atas nama keluarga Helmi dan keluarga Abdurahman berterima kasih kepada jurnalis seluruh Indonesia, terutama keluarga besar Basarnas, BPBD, TNI AL, dan semua pihak yang ikut terlibat,” kata Helmi.
Kejadian hilangnya jurnalis Metro TV bermula ketika kapal Basarnas melakukan misi penyelamatan untuk mengevakuasi kapal nelayan yang mengalami mati mesin di perairan Gita, Kecamatan Oba, Tidore.
Kapal RIB yang ditumpangi personel Basarnas termasuk Sahril Helmi, meledak saat melakukan operasi SAR pada hari Minggu (2/2).
Akibat peristiwa tersebut dari 11 orang yang berada di kapal, sebanyak tujuh orang di antaranya selamat, tiga orang meninggal dunia, dan satu orang hilang, yaitu jurnalis Metro TV kontributor Maluku Utara yang telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2