Topikseru.com – Kasus pencopotan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah, Spd Msi menjadi perhatian publik.
Video yang memperlihatkan perpisahan haru dengan murid-muridnya viral di media sosial. Dalam rekaman itu, Roni tampak menangis saat disalami dan dipeluk oleh siswa-siswinya.
Roni menyebut video tersebut direkam secara spontan oleh salah satu guru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Murid-murid yang mendengar kabar mutasi mendadak langsung menyerbu dan memeluknya.
Momen ini memperlihatkan betapa besar kecintaan siswa kepada sosok kepala sekolah mereka.
Beredar kabar bahwa pencopotan Roni terjadi setelah ia menegur seorang siswa yang merupakan anak pejabat daerah.
Anak tersebut diketahui membawa mobil ke sekolah, padahal usianya masih di bawah umur.
Lebih dari itu, mobil diparkir di lapangan sekolah yang seharusnya steril dari kendaraan. Teguran itu dianggap wajar karena aturan sekolah jelas melarang siswa membawa kendaraan bermotor sebelum cukup umur.
Namun, usai insiden tersebut, Roni dicopot dari jabatannya. Publik menilai keputusan ini tidak lepas dari intervensi pihak berkuasa.
Roni Ardiansyah mengaku ikhlas menerima keputusan mutasi yang menimpanya. Ia menegaskan bahwa dirinya sudah menjalani serah terima jabatan (sertijab) dengan pejabat baru dan kini resmi bertugas sebagai guru biasa di SMPN 13 Prabumulih.
“Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas. Penyebabnya karena kebijakan yang saya buat. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” ujar Roni dengan nada tenang meski matanya berkaca-kaca.
Meski demikian, ia enggan menjelaskan lebih rinci mengenai kebijakan apa yang membuat dirinya tiba-tiba dicopot dari jabatannya. Menurut Roni, semua keputusan pimpinan adalah hal yang wajib dihormati sebagai bagian dari loyalitas seorang pendidik terhadap sistem.
Nama Roni Ardiansyah bukanlah sosok asing di dunia pendidikan Kota Prabumulih. Sebelum menakhodai SMPN 1 Prabumulih, ia lebih dulu menjabat sebagai kepala sekolah di SMPN 7 Prabumulih selama sembilan tahun.
Halaman : 1 2 Selanjutnya