Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG

Selasa, 23 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Petugas saat melakukan evakuasi terhadap para korban keracunan yang diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (22/9/2025). (ANTARA/HO-Polda Jabar)

Petugas saat melakukan evakuasi terhadap para korban keracunan yang diduga usai menyantap Makan Bergizi Gratis di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (22/9/2025). (ANTARA/HO-Polda Jabar)

Topikseru.com – Lagi dan lagi, kasus keracunan massal dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi.

Kali ini, ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat menjadi korban dari program yang merupakan kebanggaan Presiden Prabowo Subianto ini.

Program MBG, yang digadang-gadang sebagai salah satu kebijakan unggulan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi anak bangsa, justru kembali menimbulkan polemik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Hingga Senin malam (22/9/2025) pukul 23.56 WIB, tercatat sementara sebanyak 301 siswa menjadi korban keracunan makanan.

Para korban berasal dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, MTs, SMP, hingga SMK. Namun jumlah ini terus bertambah dan mencapai 369 siswa pada hari berikutnya, Selasa (23/9/2025).

Ratusan Korban Dirawat di Berbagai Fasilitas Kesehatan

Skala keracunan massal yang menimpa para siswa di Kabupaten Bandung Barat kali ini tergolong sangat besar dan mengejutkan banyak pihak.

Dengan jumlah korban mencapai ratusan, penanganan medis harus dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan yang tersebar di beberapa lokasi.

Kondisi darurat tersebut memaksa pemerintah daerah dan tenaga medis bekerja ekstra keras demi menyelamatkan para korban yang sebagian besar masih berusia anak-anak dan remaja.

Berdasarkan data sementara yang dihimpun hingga Senin (22/9/2025) malam, distribusi korban keracunan adalah sebagai berikut:

  • 116 siswa dirawat di Puskesmas Cipongkor
    Puskesmas ini menjadi lokasi dengan jumlah pasien terbanyak setelah posko darurat. Ruang perawatan penuh sesak oleh siswa yang mengalami mual, muntah, hingga sesak napas. Beberapa dari mereka harus ditangani dengan infus dan oksigen. Tenaga medis yang terbatas membuat sebagian orang tua ikut membantu menjaga anak-anak mereka.

  • 13 siswa ditangani di bidan desa Sirnagalih
    Meskipun jumlah korban di sini tidak sebanyak di lokasi lain, keterbatasan fasilitas membuat penanganan menjadi tantangan tersendiri. Bidan desa terpaksa menggunakan obat-obatan seadanya sebelum korban dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.

  • 27 siswa dilarikan ke RSUD Cililin
    RSUD Cililin menjadi salah satu rujukan utama karena memiliki fasilitas lebih lengkap dibandingkan puskesmas. Siswa dengan gejala lebih berat, seperti dehidrasi parah atau muntah terus-menerus, langsung dirawat di sini. Sejumlah orang tua mengaku panik karena anak mereka harus mendapat perawatan intensif di ruang gawat darurat.

  • 127 siswa ditampung di Posko Kecamatan Cipongkor
    Posko darurat yang dibangun di kantor kecamatan sekaligus GOR Cipongkor menjadi pusat evakuasi terbesar. Ratusan siswa terbaring lemas di atas tikar darurat, sementara tenaga medis sibuk melakukan pemeriksaan satu per satu. Banyak relawan, termasuk anggota PMI dan masyarakat, ikut membantu memberikan pertolongan. Suasana di posko begitu memprihatinkan dengan tangisan anak-anak yang kesakitan bercampur panik orang tua.

  • 18 siswa mendapat perawatan di RSIA Anugrah
    RSIA ini juga ikut membantu menampung korban, terutama siswa perempuan yang memerlukan penanganan lebih cepat. Meski kapasitas rumah sakit terbatas, para tenaga medis berupaya semaksimal mungkin agar semua pasien mendapat layanan optimal.

Baca Juga  Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional Sosialisasikan Program MBG di Langkat

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan, menyatakan bahwa koordinasi antarinstansi berjalan ketat agar seluruh korban tertangani dengan baik:

“Kami melihat situasi di lapangan sangat darurat. Banyak anak-anak yang terbaring lemas, bahkan beberapa harus menggunakan oksigen. Penanganan medis disiapkan di berbagai titik untuk menghindari penumpukan pasien di satu tempat. Kami terus memantau agar semua korban mendapat layanan kesehatan sesuai kebutuhan,” ucapnya seperti yang dilansir dari kompasdotcom

Situasi ini juga memperlihatkan betapa rentannya sistem pelayanan darurat saat menghadapi kasus keracunan massal. Fasilitas kesehatan kewalahan menampung pasien, sementara tenaga medis harus bekerja tanpa henti.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program
5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan
Tidak Hanya Kasus Hijrah, Ini Deretan Tragedi yang Dialami Petugas Koperasi Lapangan di Indonesia
Fakta Mengejutkan di Balik Pembunuhan Hijrah, Gadis Penanggung Hidup Nenek Renta
Ratusan Siswa di Garut Keracunan Usai Santap Makan Bergizi Gratis, 19 Dirawat Intensif
Pengakuan Kepala Sekolah SMPN 1 Prabumulih Usai Dicopot karena Menegur Anak Wali Kota
Viral! Perpisahan Haru Siswa SMPN 1 Prabumulih dengan Kepala Sekolahnya yang Dicopot Usai Diduga Tegur Anak Wali Kota
Kasus Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Polisi Militer Tetapkan Kopda FH Tersangka

Berita Terkait

Kamis, 25 September 2025 - 10:16

Kasus Keracunan Masal Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Bandung Barat Tetapkan KLB, Pemerintah Tetap Lanjutkan Program

Kamis, 25 September 2025 - 10:01

5 Pekerja yang Terjebak di Tambang Bawah Tanah Freeport Belum Ditemukan

Selasa, 23 September 2025 - 18:01

Dari SD Hingga SMK, Ratusan Pelajar Bandung Barat Keracunan MBG

Senin, 22 September 2025 - 08:39

Tidak Hanya Kasus Hijrah, Ini Deretan Tragedi yang Dialami Petugas Koperasi Lapangan di Indonesia

Senin, 22 September 2025 - 07:59

Fakta Mengejutkan di Balik Pembunuhan Hijrah, Gadis Penanggung Hidup Nenek Renta

Berita Terbaru