Topikseru.com – Pencarian terhadap lima pekerja yang masih terjebak di lokasi tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC), Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, memasuki hari ke-17. Tim penyelamat tambang bawah tanah atau Under Ground Mining Response (UGMR) PT Freeport Indonesia (PTFI) terus bekerja tanpa henti meski menghadapi risiko besar dari pergerakan material basah.
“Pencarian terhadap lima rekan kerja yang belum ditemukan masih terus berlangsung. Tim bekerja siang dan malam dengan penuh kehati-hatian,” kata VP Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Katri Krisnati, dalam keterangan tertulis yang diterima di Timika, Kamis, 25 September 2025.
Pencarian Dua Jalur, Risiko Tinggi
Tim UGMR melakukan penggalian dari dua jalur akses berbeda untuk mempercepat pencarian. Lokasi insiden berada semakin dalam, sehingga ketersediaan udara dan ruang gerak tim penyelamat menjadi terbatas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Alat berat, termasuk loader kendali jarak jauh, digunakan agar risiko bagi tim penyelamat bisa diminimalisir,” ujar Katri.
Sejak awal, PTFI menegaskan bahwa semua sumber daya perusahaan dikerahkan, mulai dari tenaga kerja, peralatan tambang, hingga penerapan teknologi terkini untuk mendukung upaya penyelamatan.
Dua Pekerja Ditemukan Meninggal Dunia
Insiden longsor material basah di area tambang bawah tanah GBC terjadi pada Sabtu, 20 September 2025 pagi. Hingga kini, tujuh pekerja menjadi korban.
Dua pekerja dari PT Cita Contract (CC) berhasil dievakuasi, namun dalam kondisi meninggal dunia. Mereka adalah Wigih Hartono dan Irawan, keduanya bertugas sebagai teknisi elektrikal. Jenazah telah dipulangkan dan dimakamkan di kampung halaman masing-masing.
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2 Selanjutnya