Scroll untuk baca artikel
Peristiwa

Tragedi Kebakaran Terra Drone: Status WhatsApp Jadi Jejak Terakhir Salah Satu dari Tiga Korban Teridentifikasi

×

Tragedi Kebakaran Terra Drone: Status WhatsApp Jadi Jejak Terakhir Salah Satu dari Tiga Korban Teridentifikasi

Sebarkan artikel ini
korban Terra Drone
Kerabat korban kebakaran Gedung Terra Drone mengungkap status makan siang terakhir sebelum insiden terjadi. (Instagram/fziarynsyhhh)

Topikseru.com – Kebakaran hebat yang melanda Gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada Selasa (9/12/2025) , menyisakan luka mendalam bagi keluarga para korban.

Peristiwa yang terjadi di tengah jam istirahat makan siang itu menelan banyak korban jiwa, termasuk seorang karyawan asal Lampung bernama Pariyem, yang dikenal sebagai sosok pekerja keras dan menjadi tumpuan keluarganya di kampung halaman.

Di balik kepulan asap dan kobaran api yang melahap lima lantai gedung tersebut, ada cerita manusia yang tak pernah tersampaikan habis—kisah tentang perjuangan, tanggung jawab, dan cinta kepada keluarga, yang kini hanya tersisa dalam kenangan.

Karyawan Terjebak di Lantai 5: Detik-detik Tragis Kebakaran Terra Drone

Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB bermula ketika para karyawan sedang menikmati jam makan siang.

Api disebutkan muncul dari area lantai bawah sebelum merambat cepat ke lantai atas. Pariyem, karyawan yang telah bekerja empat tahun di perusahaan tersebut, dinyatakan berada di lantai 5 saat kebakaran terjadi dan gagal menyelamatkan diri.

Belasan saksi mata menyebut asap pekat dengan cepat memenuhi koridor, membuat banyak pekerja panik dan terjebak.

Baca Juga  Tragedi Terra Drone: Kisah Ibu Hamil Tua yang Gagal Selamat dan Pilu Keluarga yang Ditinggalkan

Korban yang selamat menyebutkan bahwa keadaan begitu tegang hingga mereka hanya fokus mencari jalan keluar.

Namun, bagi sebagian lainnya, termasuk Pariyem, waktu tidak berpihak.

Penantian Panjang di RS Polri: Keluarga Menanti Kepastian

Di halaman RS Polri Kramat Jati, suasana duka menyelimuti. Puluhan keluarga berdiri dengan wajah letih namun penuh harap, menunggu proses identifikasi yang dilakukan Tim DVI.

Salah satu kerabat korban, Sulaiman, datang dari Lampung bersama kakak korban setelah menerima kabar duka pada pukul 17.30 WIB.

“Kami langsung berangkat, sampai subuh, dan kondisi di sini seperti ini. Prosesnya masih kami tunggu,” ujarnya dengan suara berat.

Hingga Rabu, 10 Desember 2025, keluarga belum menerima kepastian kapan jenazah dapat dibawa pulang ke Lampung.

“Belum ada keterangan kapan selesai dan kapan bisa dibawa. Ini masih menunggu rumah sakit,” tambahnya.

Dalam suasana penantian itulah, keteguhan keluarga diuji antara berharap, menerima, dan tetap berpegangan pada keyakinan bahwa proses ini harus dilalui dengan sabar.