Warga Bersiap Kembali Mengungsi: Trauma Bencana Sebelumnya Masih Melekat
Penduduk yang tinggal di sepanjang bantaran sungai mulai bersiap untuk mengungsi. Beberapa di antara mereka bahkan mengaku sudah menyiapkan tas darurat sejak malam sebelumnya karena curiga hujan tak kunjung berhenti.
“Kami sudah trauma, masih ingat banjir besar sebelumnya. Kalau air naik, kami langsung siap-siap,” ucap seorang warga Paninggahan
Posko evakuasi yang pernah dibuka pada kejadian sebelumnya kini sudah kembali disiagakan oleh relawan setempat. Warga yang memiliki akses terhadap kendaraan pribadi memilih mengungsi lebih awal ke rumah kerabat di daerah aman.
Kerusakan Infrastruktur: Jalan Tertutup, Akses Terputus, dan Listrik Terganggu
Material longsor dilaporkan menimbun badan jalan sepanjang puluhan meter, membuat seluruh akses transportasi di kawasan tersebut lumpuh total.
Tumpukan tanah, batu besar, hingga batang pohon menutup hampir seluruh permukaan jalan sehingga kendaraan sama sekali tidak bisa melintas.
Kondisi ini menyebabkan distribusi bantuan darurat menjadi jauh lebih sulit, terutama bagi warga di daerah yang berada di ujung jalur terisolasi.
Banyak warga akhirnya terjebak di dua sisi jalan yang terputus, tidak dapat bergerak keluar maupun menerima bantuan dengan cepat.
Situasi semakin diperburuk dengan putusnya beberapa kabel listrik akibat tertimpa material longsor.
Dampaknya, aliran listrik padam di sejumlah wilayah, membuat komunikasi dan penerangan warga terganggu pada saat mereka sangat membutuhkan informasi dan koordinasi.
Petugas gabungan dari BPBD, Damkar, hingga relawan yang sudah berada di lokasi masih menunggu kondisi benar-benar aman sebelum melakukan pembersihan material longsor. Hujan dengan intensitas tinggi yang belum mereda membuat risiko longsor susulan masih sangat besar, sehingga proses evakuasi dan penanganan harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian.
Unggahan video banjir bandang dan longsor di Sumatera Barat mendapat banyak perhatian dari warganet. Banyak akun meminta masyarakat tetap waspada dan tidak mendekati daerah rawan.
Komentar warganet umumnya berisi himbauan:
-
“Sanak hati-hati, jangan dekat sungai.”
-
“Semoga keluarga di Paninggahan baik-baik saja.”
-
“Kalau bisa mengungsi sekarang, jangan tunggu sampai malam.”
Selain itu, beberapa akun relawan mulai mengorganisir pendataan kebutuhan darurat, terutama makanan cepat saji, selimut, dan penerangan portabel. (*)












