Buku tersebut berisi berbagai kisah ringan, tegang, dramatis, dan juga lucu yang memberi perspektif lain tentang “Istana”.
Di era Presiden Soeharto, misalnya, seleksi bagi wartawan untuk mendapat izin meliput kegiatan kepresidenan sangat ketat, mulai menjalani penelitian khusus, latar belakang wartawan, hingga aturan berpakaian yang ketat.
Sementara di era Presiden Abdurrahman Wahid, peliputan di Istana nyaris tanpa aturan protokoler.
Namun, wartawan harus selalu siap siaga agar tidak kehilangan berita karena sering ada agenda dadakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Latar belakang wartawan yang berbeda membuat tulisan memiliki gaya bahasa dan bertutur yang juga berbeda.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya