Dia menjelaskan untuk mendaratkan pesawat ada berat maksimum pendaratan di suatu bandara sehingga jumlah avturnya harus dikurangi.
“Karena masih di atas berat maksimum, maka pesawat melakukan pengurangan bahan bakar dengan cara holding, sehingga berat maksimum tercapai,” tutur dia.
Menurutnya, bila pesawat mendarat melebihi berat maksimum, maka akan berdampak terganggunya keselamatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Itu biasanya namanya ‘hard landing’, bisa mungkin rodanya patah dan lain-lain. Maka caranya adalah holding dulu,” kata Sokhib.
Klarifikasi Lion Air
Sebelumnya, Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro menjelaskan pesawat Lion Air JT-106 yang membawa jamaah umrah dari Surabaya tujuan Jeddah mengalihkan pendaratan di Bandara Internasional Kualanamu.
“Hal ini terjadi karena perubahan waktu pemberitahuan resmi dari otoritas di Sri Lanka yang menyatakan penutupan sementara wilayah udaranya,” kata Danang.
Pihaknya menjelaskan pengalihan pendaratan ke bandara alternatif ini merupakan prosedur standar operasional penerbangan guna memastikan keamanan dan keselamatan penerbangan.
“Jadi pengalihan pendaratan ke Bandara Internasional Kualanamu ini bukan karena ada masalah teknis pesawat,” ujar Danang.(*)
Sumber: Antara
Halaman : 1 2