Roman Nedielka dari E.round the World mengatakan salah satu motivasi utama di balik perjalanan solo ini adalah untuk menunjukkan potensi sepeda motor listrik, khususnya di Indonesia, di mana pengguna roda dua merupakan transportasi utama.
“Ini jauh lebih berdampak pada potensi sepeda motor listrik akan memberikan dampak yang banyak di Indonesia, karena jumlah sepeda motor 9 kali lebih banyak dibandingkan mobil. Jadi, dampaknya akan sangat besar jika masyarakat Indonesia mulai menggunakan sepeda motor listrik,” kata Roman.
“Saya berharap apa yang saya lakukan ini dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk mempertimbangkan kendaraan listrik dan berkontribusi terhadap peningkatan kelayakan hidup dan kualitas hidup di perkotaan di Indonesia,” ujar Roman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Petualangan Roman selama 7 bulan berkeliling dunia dengan motor listrik bisa menginspirasi lebih banyak orang menggunakan kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini tentu bisa mendorong peningkatan penggunaan kendaraan listrik serta meningkatnya harga komoditas nikel di Indonesia.
Permintaan Nikel Meningkat
Deputy Head of Research SimInvest (Sinarmas Sekuritas) Inav Haria Chandra menuturkan bahwa meningkatnya popularitas dan adopsi Kendaraan Listrik (EV) secara global menawarkan peluang signifikan bagi Indonesia.
Pada tahun 2030, Wood Mackenzie memprediksi penjualan mobil listrik global akan meningkat dari 3 juta unit pada tahun 2021 menjadi 49 juta unit pada tahun 2040, atau dengan rata-rata peningkatan 16% per tahun.
Nikel Sulfat merupakan komponen penting dalam baterai lithium-ion dalam EV.
Permintaan nikel untuk produksi baterai akan mengalami peningkatan permintaan dari 211 kilo ton pada tahun 2021 menjadi 700 kilo ton pada tahun 2030.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya