“Deklarasi tersebut menegaskan kembali komitmen untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya berdasarkan resolusi PBB dan memastikan integritas wilayah Palestina termasuk Tepi Barat, Yerusalem dan Gaza,” ujar Mao.
Isi dari deklarasi lainnya memuat kesepakatan membentuk mekanisme kolektif untuk menerapkan ketentuan-ketentuan dalam deklarasi dan membuat jadwal untuk proses implementasi.
“… tiga langkah China terkait konflik Gaza adalah pertama, mencapai gencatan senjata yang komprehensif, tahan lama dan berkelanjutan di Jalur Gaza sesegera mungkin, dan memastikan akses terhadap bantuan kemanusiaan di lapangan,” kata Mao.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Langkah kedua adalah melakukan upaya bersama menuju pemerintahan pascakonflik di Gaza berdasarkan prinsip “Orang-orang Palestina memerintah di Palestina”.
“Langkah ketiga, menjadikan Palestina sebagai anggota penuh PBB dan mulai menerapkan solusi dua negara. Ketiga langkah ini saling terkait dan semuanya sangat diperlukan,” ujar sang jubir.
China, kata Mao, menantikan hari ketika faksi-faksi Palestina mencapai rekonsiliasi internal. Atas dasar itu, mewujudkan persatuan nasional dan negara yang merdeka secepat mungkin.
China Dorong Stabilitas dan Perdamaian
Dalam keterangan pers tertulis, Menlu China Wang Yi menyebut rekonsiliasi adalah urusan internal faksi-faksi Palestina, tetapi tidak dapat terjadi tanpa dukungan internasional.
Dalam perjalanan menuju rekonsiliasi, kata Mao, China memiliki arah dan tujuan yang sama dengan negara-negara Arab.
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya