TOPIKSERU.COM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah resmi dijalankan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sejak Oktober 2024.
Program ini merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda pemerintahan, dirancang untuk memberikan asupan nutrisi yang baik bagi siswa sekolah di berbagai wilayah Indonesia.
Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk menegaskan pentingnya memanfaatkan kekayaan alam lokal untuk menunjang pelaksanaan program MBG, terutama di daerah seperti Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam kunjungannya ke SD Negeri Dobonsolo di Sentani, Papua, Ribka menyoroti potensi hasil bumi yang melimpah di kawasan tersebut.
“Papua ini alamnya cukup kaya. Jangan sampai ada anak sekolah yang kekurangan gizi seperti sayur, lauk, dan telur,” ungkapnya.
Selain itu, Ribka juga mendorong pemerintah untuk membeli hasil pertanian masyarakat lokal demi menciptakan pola makan sehat dan bergizi untuk anak-anak sekolah.
Langkah ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi siswa, tetapi juga membantu perekonomian petani lokal.
Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut mengawasi langsung pelaksanaan program MBG di Jakarta.
Dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, Gibran membagikan pengalaman memantau makan siang di SDN Slipi 15 dan SLBN 5 Jakarta Barat.
Menu makan siang yang disajikan terdiri dari nasi, semur telur, tumis labu siam, tempe, buah semangka, dan susu.
Gibran juga menekankan pentingnya menu seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi siswa. Upaya ini menjadi contoh nyata komitmen pemerintah dalam memastikan keberhasilan program MBG di ibu kota.
Cerita Mengharukan di Balik Program MBG
Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya memberikan dampak positif bagi kesehatan siswa sekolah, tetapi juga menyentuh sisi kemanusiaan melalui berbagai kisah yang mengharukan.
Cerita-cerita ini mencerminkan realitas sosial yang dihadapi oleh sebagian siswa dan keluarganya, sekaligus menunjukkan pentingnya keberlanjutan program ini.
Sebuah kisah menyentuh hati datang dari SDN 166 Palembang, Sumatera Selatan. Saat uji coba program MBG, seorang siswi tampak memilih untuk tidak memakan makan siang gratis yang dibagikan di sekolah.
Ketika ditanya oleh Plt Kasubag Renmin Ditresnarkoba Polda Sumsel, AKP Yetty Gultom, alasannya sangat mengharukan.
View this post on Instagram
“Kenapa tidak dimakan, sayang?” tanya Yetty.
“Untuk mama. Mama sedang mengepel di rumah orang,” jawab siswi tersebut dengan polos.
Penulis : Ari Tanjung
Editor : Ari Tanjung
Halaman : 1 2 Selanjutnya