Multikulturalisme sebagai Fondasi Kehidupan Berbangsa

Selasa, 25 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi Multikulturalisme. Foto: Getty Images

Ilustrasi Multikulturalisme. Foto: Getty Images

Masyarakat yang terbuka terhadap keberagaman budaya maupun agama cenderung lebih toleran, lebih kreatif dalam menyelesaikan masalah, serta lebih mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman maupun masyarakat.

Untuk menjadikan multikulturalisme sebagai kekuatan untuk memperkuat persaudaraan antarperbedaan, diperlukan kesadaran dan upaya bersama dari semua pihak.

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk pola pikir yang lebih terbuka. Sejak dini, anak-anak perlu diajarkan untuk saling menghargai perbedaan dan memahami pentingnya toleransi. Selain itu, pemerintah juga harus menciptakan kebijakan yang adil dan tidak diskriminatif, memastikan bahwa semua kelompok masyarakat mendapatkan hak yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Masyarakat juga harus berinteraksi dengan antar budaya lain. Festival budaya, dialog lintas agama, dan kerja sama dalam berbagai bidang yang bisa membantu mengurangi prasangka dan membangun kepercayaan antar kelompok masyarakat.

Baca Juga  KAI Sumut: Jumlah Penumpang Kereta Naik 36 Persen saat Libur Tahun Baru Islam

Media juga berperan dalam menyebar luaskan narasi positif mengenai multikulturalisme, bukan justru memperkuat polarisasi dengan berita yang memecah belah kelompok.

Multikulturalisme bukanlah sesuatu hal yang harus ditakuti ataupun dihindari. Keberagaman adalah realitas jika dikelola dengan baik justru menjadi kekuatan besar bagi suatu bangsa. Dengan sikap saling menghormati, bekerja sama, dan terbuka. Masyarakat multikultural bisa hidup berdampingan secara harmonis dan membangun masa depan yang jauh lebih baik.

Oleh karena itu, sudah saatnya kita menjadikan keberagaman sebagai fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bukan sebagai alasan untuk perpecahan.

Dinda Auliya & Maysa Fitria Ningsih
Mahasiswi jurusan Pendidikan Antropologi, Universitas Negeri Medan (UNIMED)

 

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Reshuffle Menteri Keuangan dan Guncangan Pasar: Apa Artinya Bagi Pelaku Usaha? Reshuffle yang Mengejutkan
Kerja Sama Operasi (KSO): Instrumen Bisnis yang Perlu Dikawal
Desaku Simbolon Purba
Klausula Negative Pledge dalam Istilah Perbankan: Analisis Yuridis dan Implikasi Strategis Bagi Perbankan dan Dunia Usaha
Politik Hukum dan Rasa Keadilan: Membedah Putusan Kasus Tom Lembong dalam Perspektif UU Tindak Pidana Korupsi
Inflasi, Debitur Cidera Janji, dan Ledakan Kredit Macet di Kota Medan
Dasco dan Rocky Halal bi Halal Sayur Lodeh
Multikulturalisme: Antara Identitas Lokal dan Globalisasi
Tulisan pada kolom Opini tidak mewakili pandangan Redaksi Topikseru.com

Berita Terkait

Minggu, 21 September 2025 - 07:01

Reshuffle Menteri Keuangan dan Guncangan Pasar: Apa Artinya Bagi Pelaku Usaha? Reshuffle yang Mengejutkan

Sabtu, 23 Agustus 2025 - 20:44

Kerja Sama Operasi (KSO): Instrumen Bisnis yang Perlu Dikawal

Selasa, 12 Agustus 2025 - 21:12

Desaku Simbolon Purba

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 09:01

Klausula Negative Pledge dalam Istilah Perbankan: Analisis Yuridis dan Implikasi Strategis Bagi Perbankan dan Dunia Usaha

Kamis, 24 Juli 2025 - 18:30

Politik Hukum dan Rasa Keadilan: Membedah Putusan Kasus Tom Lembong dalam Perspektif UU Tindak Pidana Korupsi

Berita Terbaru