Desa Simbolon Purba adalah tempat di mana setiap hembusan angin membawa cerita, setiap tetes air danau menyimpan kenangan, dan setiap langkah di tanahnya menghubungkan kami dengan jejak leluhur. Terletak di tepian Danau Toba, desa ini bukan sekadar titik kecil di peta, melainkan sebuah ruang hidup yang memeluk kami sejak lahir.
Pagi di Simbolon Purba adalah suasana alami, ayam berkokok memanggil matahari untuk bangun, suara burung bersahut-sahutan dari pepohonan, dan aroma asap kayu bakar dari dapur rumah warga menyapa hidung dengan hangat. Di sinilah kami belajar arti kesederhanaan dan kebersamaan, di mana tetangga bukan hanya orang yang tinggal di sebelah, tetapi bagian dari keluarga besar yang saling menopang.
Masa kecil kami dipenuhi oleh permainan di sawah, berenang di danau yang jernih, dan membantu orang tua di ladang. Kami anak-anak berlari di jalan tanah, kaki penuh debu, namun hati penuh tawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di siang hari, cahaya matahari memantul di permukaan Danau Toba, menciptakan kilauan yang mempesona, seolah alam memberi hadiah keindahan untuk kami nikmati. Di sore hari, perbukitan yang mengelilingi desa berwarna keemasan diterpa sinar mentari senja, memberi perasaan damai yang sulit dilukiskan dengan kata-kata.
Keindahan alam Simbolon Purba adalah harta yang tak ternilai. Udara sejuknya membuat setiap tarikan napas terasa segar, seakan tubuh dan jiwa dibersihkan dari segala penat. Ladang-ladang hijau terbentang luas, memproduksi jagung, padi, dan sayur-mayur yang menjadi sumber penghidupan warga.
Namun, kekayaan terbesar Simbolon Purba tidak hanya terletak pada alamnya, melainkan juga pada budaya yang terjaga. Kami adalah bagian dari suku Batak Toba yang memiliki tradisi dan adat istiadat yang kuat.
Setiap pesta adat adalah momen di mana suara gondang berpadu memanggil orang untuk menari tortor. Ulos yang ditenun dengan cinta menjadi simbol penghormatan, persaudaraan, dan doa.
Semua ini bukan sekadar pertunjukan, tetapi ritual yang menghubungkan kami dengan leluhur, mengajarkan bahwa hidup bukan hanya soal hari ini, melainkan juga bagaimana kita menjaga warisan yang sudah ada sejak dahulu kala.
Namun, di balik semua keindahan itu, Simbolon Purba juga menghadapi masalah yang nyata. Banyak anak muda memilih merantau ke kota demi mencari pendidikan dan pekerjaan yang lebih baik.
Mereka membawa pulang cerita sukses, tetapi tidak semua kembali menetap. Akibatnya, sebagian lahan pertanian mulai terbengkalai. Tidak hanya itu perubahan iklim juga termasuk masalah besar bagi desa kami.
Halaman : 1 2 Selanjutnya