Perubahan signifikan terlihat di bagian footstep belakang. Smash terbaru tidak lagi menggunakan pipa besi las seperti generasi lama, melainkan cast alloy yang dipasang ke rangka dengan baut.
Begitu juga dengan behel belakang yang kini memakai material alloy, menegaskan kesan modern. Cover knalpot pun ikut didesain ulang dengan gaya lebih agresif.
Fitur Masih Basic
Meski tampilan semakin sporti, Suzuki tetap mempertahankan konsep entry level bike. Panel instrumen masih full analog, belum ada smart key, apalagi port USB charger.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Fitur sederhana ini seolah menjadi cara Suzuki menjaga harga tetap bersahabat, meski harus berhadapan dengan era motor serba digital.
Mesin 113 cc untuk Pemakaian Harian
Soal dapur pacu, Smash 115 Fi dibekali mesin SOHC 113 cc dengan tenaga 9,25 Hp dan torsi 9,1 Nm.
Secara spesifikasi, tidak jauh berbeda dari Smash generasi terakhir di Indonesia. Tenaga ini cukup untuk penggunaan harian, terutama di perkotaan dengan lalu lintas padat.
Harga dan Pasar
Sayangnya, bagi pecinta bebek Suzuki di Indonesia, motor ini belum tentu bisa dinikmati. Suzuki Smash 115 Fi hanya dipasarkan di Thailand, dengan banderol mulai Rp 21 jutaan.
Sebuah harga yang membuatnya berhadapan langsung dengan motor-motor bebek entry level dari Honda maupun Yamaha di sana.
Harapan Pecinta Suzuki Smash di Indonesia
Meski peluangnya kecil, kemunculan Smash terbaru ini memunculkan harapan baru. Ada kemungkinan Suzuki kembali mempertimbangkan pasar bebek di Indonesia, terutama bagi konsumen yang rindu motor tangguh, irit, dan murah perawatan seperti Smash.
Untuk saat ini, para penggemar Smash di Indonesia hanya bisa menatap dari jauh. Smash memang belum mati, ia hanya berpindah panggung ke negeri Gajah Putih.
Halaman : 1 2