Secara fisik, Xingyuan memiliki dimensi panjang 4.135 mm, lebar 1.805 mm, tinggi 1.570 mm, serta wheelbase 2.650 mm, merupakan kombinasi yang menjanjikan ruang kabin lapang untuk kelas subkompak.
Jika dibawa ke Indonesia, model ini berpotensi menarik konsumen urban yang membutuhkan mobil listrik praktis untuk mobilitas harian.
Strategi Produk: Campuran Teknologi untuk Menjangkau Berbagai Segmen
Langkah Geely menghadirkan kombinasi ICE, hybrid, dan BEV mencerminkan strategi untuk merangkul spektrum konsumen yang luas di Indonesia, dari pembeli yang masih bergantung pada bahan bakar fosil hingga pengguna yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan.
Kehadiran Starray EM-i (PHEV) menunjukkan pendekatan bertahap perusahaan dalam memperkenalkan elektrifikasi tanpa mengabaikan kenyamanan pengguna yang belum sepenuhnya tersupport infrastruktur pengisian.
Yusuf menuturkan, peluncuran bertahap juga memungkinkan Geely menyesuaikan produk dengan kondisi pasar domestik, regulasi, serta kesiapan jaringan purna jual dan layanan servis.
“Kami berkomitmen membangun ekosistem lengkap, baik dari sisi distribusi hingga aftersales, agar konsumen percaya beralih ke produk Geely,” jelasnya.
Tantangan dan Peluang di Indonesia
Masuknya Geely secara resmi pada Januari 2025 menambah dinamika pasar otomotif nasional yang kini semakin ramai dengan merek-merek China. Keunggulan harga kompetitif, teknologi elektrifikasi, serta paket fitur lengkap menjadi modal utama.
Namun Geely tetap menghadapi tantangan, yakni soal kepercayaan merek, jaringan diler, ketersediaan suku cadang, dan kesiapan infrastruktur charging untuk BEV.
Jika strategi pemasaran dan layanan purna jual digarap serius, Geely memiliki peluang untuk mempercepat penetrasi pasar, terutama di segmen mobil keluarga kompak dan city car listrik.
