
Dalam acara pertemuan bisnis tersebut, Presiden Prabowo dan PM Li Qiang kompak mengenakan setelan jas hitam. Keduanya tiba di lokasi sekitar pukul 19.00 WIB. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian kunjungan resmi PM Li Qiang di Jakarta selama tiga hari, yang bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia -Tiongkok.
Pertemuan ini mempertemukan puluhan pengusaha dari kedua negara untuk menjajaki peluang kerja sama dan investasi.
Hadir pula sejumlah pejabat tinggi negara dari Indonesia, antara lain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi Rosan P. Roeslani, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam konteks global yang tengah diwarnai konflik dan ketimpangan, Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa kekuatan tidak harus menjadi alat penindasan.
Presiden Prabowo percaya China dan Indonesia dapat menunjukkan bahwa kekuatan bisa digunakan untuk membangun kesejahteraan bersama.
“Kita bisa tunjukkan kepada dunia bahwa kekuatan tidak selalu berarti satu di atas dan yang lain di bawah,” ujar Prabowo, menutup pernyataannya.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara
Halaman : 1 2