Pimpinan Pusat Muhammadiyah Desak Hentikan Kekerasan: Serukan Dialog Usai Tewasnya Affan Kurniawan

Jumat, 29 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait aksi massa

Pernyataan Pimpinan Pusat Muhammadiyah terkait aksi massa

Kepada aparat kepolisian, Muhammadiyah mendukung langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mengusut tuntas insiden tewasnya Affan, sekaligus mendesak agar keamanan lebih mengutamakan pendekatan persuasif dan dialog non-kekerasan.

Seruan Menahan Diri

Muhammadiyah juga mengimbau seluruh lapisan masyarakat, khususnya peserta aksi, untuk menjaga ketertiban dan tidak terprovokasi oleh informasi destruktif, terutama dari media sosial yang tak jelas sumbernya.

“Masyarakat hendaknya arif dan cerdas dalam menyikapi informasi dengan klarifikasi kepada pihak berwenang atau tokoh panutan,” bunyi pernyataan itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pesan untuk Presiden Prabowo

Dalam butir terakhir, Muhammadiyah menyatakan keyakinannya bahwa Presiden Prabowo Subianto akan mendengar aspirasi publik, berpihak kepada kepentingan rakyat kecil, dan melakukan perbaikan di berbagai sektor sesuai amanat konstitusi.

“Negeri ini memerlukan soliditas dan persatuan yang kokoh di tengah agenda strategis nasional yang berat serta situasi dunia yang penuh ketidakpastian,” tegas Muhammadiyah.

Menjaga Spirit 80 Tahun Kemerdekaan

Muhammadiyah menutup pernyataannya dengan ajakan menjaga stabilitas nasional, yang sejauh ini menjadi modal penting Indonesia dibanding banyak negara lain yang dilanda konflik.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR Jawab Tuntutan 17+8 dengan Enam Keputusan, Mulai dari Hapus Tunjangan hingga Moratorium Kunker
Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema
Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan
DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset
Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?
Astrid Kuya Ikhlas Rumah Dijarah Massa, “Semoga Barang-Barang Itu Bermanfaat”
NasDem Minta Gaji dan Fasilitas Sahroni dan Nafa Urbach Disetop
Soroti Penangkapan Direktur Lokataru, Benny K Harman Komisi III: Polisi Harus Bedakan Ajakan Demonstrasi dan Anarkis

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 07:01

DPR Jawab Tuntutan 17+8 dengan Enam Keputusan, Mulai dari Hapus Tunjangan hingga Moratorium Kunker

Sabtu, 6 September 2025 - 00:29

Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema

Kamis, 4 September 2025 - 11:10

Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan

Kamis, 4 September 2025 - 08:01

DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset

Kamis, 4 September 2025 - 06:01

Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?

Berita Terbaru