Topikseru.com – Ikatan Mahasiswa Papua Sumatera Utara (IMP-Sumut) mengecam keras tindakan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua yang membakar mahkota Cenderawasih dan Kasuari, bersama sejumlah anggota TNI dan Polri, di Kota Jayapura, Papua, pada Senin (20/10/2025).
Aksi pembakaran itu menuai gelombang protes karena dianggap sebagai bentuk penghilangan identitas budaya Orang Asli Papua (OAP).
“Ini sudah namanya etnosida! Mereka ingin hilangkan budaya kami,” tegas Aris Tage, Wakil Ketua IMP-Sumut, dalam konferensi pers di Sekretariat IMP-Sumut, Jalan Dr. Mansyur, Kota Medan, Selasa (28/10/2025).
Simbol Kemuliaan yang Dibakar
Menurut Aris, Cenderawasih bukan sekadar burung langka yang dilindungi, melainkan lambang kemuliaan dan kehormatan bagi masyarakat Papua.
Mahkota dari bulu Cenderawasih dan Kasuari selama ini menjadi bagian penting dari upacara adat dan simbol jati diri suku-suku di Tanah Papua.
“Cenderawasih itu simbol kemewahan dan kemuliaan orang Papua, tapi dibakar begitu saja. Ini penghinaan terhadap identitas kami,” ujar Aris dengan nada kecewa.
Dia menambahkan, jika pemerintah berpegang pada aturan larangan perburuan satwa dilindungi, mahkota tradisional itu seharusnya tidak dimusnahkan, melainkan bisa dijadikan benda budaya dan dipamerkan di museum.





