Scroll untuk baca artikel
Politik

Mahasiswa Papua di Medan Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih: Ini Etnosida Budaya Kami!

×

Mahasiswa Papua di Medan Kecam Pembakaran Mahkota Cenderawasih: Ini Etnosida Budaya Kami!

Sebarkan artikel ini
pembakaran mahkota Cenderawasih
IMP-Sumut mengecam tindakan pembakaran mahkota Cenderawasih oleh BBKSDA Papua, pada Selasa (28/10/2025), di jalan Dr Mansyur, Kota Medan, Sumatera Utara. Topikseru.com/Agus Sinaga

“Kami sepakat dengan aturan perlindungan satwa. Tapi benda itu sudah jadi warisan budaya turun-temurun. Seharusnya bisa dialihkan ke museum, bukan dibakar,” tegasnya.

Tuntut Kepala BBKSDA Papua Dicopot

IMP-Sumut menilai klarifikasi dan permintaan maaf dari pihak BBKSDA tidak cukup menyelesaikan keresahan masyarakat Papua. Mereka mendesak Kepala BBKSDA Papua, Johny Santoso Silaban, segera dicopot dari jabatannya.

“Permintaan maaf tidak cukup. Ini pelecehan terhadap simbol budaya kami. Kami minta Kepala BBKSDA Papua dicopot,” tegas Aris.

Desakan ke Pemerintah Pusat

Mahasiswa Papua di Medan itu juga menyerukan agar Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta pemerintah pusat meninjau ulang prosedur pemusnahan benda sitaan bernilai budaya.

Mereka khawatir kejadian serupa bisa terulang di masa mendatang dan semakin memperlebar luka sosial masyarakat adat.

“Negara seharusnya melindungi budaya, bukan malah menghancurkannya atas nama penegakan hukum,” pungkas Aris.

Pembakaran Bulu Cenderawasih dan Kasuari

Sebelumnya, BBKSDA Papua bersama aparat TNI dan Polri melakukan pembakaran sejumlah benda sitaan berupa mahkota berbahan bulu burung Cenderawasih dan Kasuari di Jayapura.

Aksi itu dilakukan sebagai bagian dari penegakan hukum terhadap perdagangan satwa dilindungi.

Namun, video pembakaran yang beredar di media sosial memicu kecaman luas karena dianggap melecehkan simbol budaya Papua.