Dia menambahkan bahwa substansi pertemuan ASEAN umumnya memang diampu oleh kementerian terkait, khususnya Menko Perekonomian dan Kementerian Luar Negeri.
Klarifikasi atas Insiden RTM
Menlu Sugiono juga menanggapi kesalahan penyebutan nama yang dilakukan RTM saat siaran langsung kedatangan para pemimpin ASEAN, Minggu (26/10).
Dalam siaran tersebut, pengulas acara sempat menyebut Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Joko Widodo.
“Kami sudah menyampaikan kepada pihak Malaysia bahwa telah terjadi kesalahan penyebutan nama Presiden RI. Namun Indonesia bukan satu-satunya yang mengalami hal serupa,” kata Sugiono.
Selain Indonesia, pengulas RTM juga melakukan kesalahan serupa terhadap pemimpin Singapura dan Thailand.
Pihak RTM, yang merupakan lembaga penyiaran publik milik pemerintah Malaysia, kemudian menyadari kekeliruan itu dan telah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis kepada delegasi ketiga negara.
Hubungan Diplomatik Tetap Baik
Sugiono menegaskan bahwa insiden tersebut tidak memengaruhi hubungan diplomatik antara Indonesia dan Malaysia.
Dia menilai kesalahan penyebutan itu bersifat teknis dan telah ditangani secara profesional oleh kedua belah pihak.
“Hubungan kedua negara tetap baik. Kita memahami bahwa itu murni kesalahan teknis saat siaran langsung,” ujarnya.












