“Kita dipimpin oleh presiden yang diduga punya rekam jejak pelanggaran HAM berat. Ini ironis dan mengkhawatirkan,” katanya lantang.
Sementara itu, peserta aksi lainnya, Yustinus, menyoroti gelombang pengungsian di Papua yang menurutnya masih terjadi akibat operasi militer yang berlarut.
“Ratusan ribu rakyat Papua mengungsi. Di mana solusi negara?” ujarnya.
Para peserta membawa sejumlah poster dan spanduk bernada kritik, sembari menyerukan agar pemerintah membuka ruang dialog dan menghentikan kriminalisasi terhadap warga Papua yang kritis.
Hingga berita ini diterbitkan, aksi masih berlangsung dan dijaga aparat kepolisian untuk mengantisipasi potensi gesekan.






