Setelah kematian suaminya, Raja Prasutagus, Boudica menjadi sorotan.
Prasutagus bermaksud membagi kerajaannya antara putri-putrinya dan Kaisar Romawi.
Namun, Romawi mengabaikan wasiatnya, mencaplok wilayah tersebut, dan menyiksa putri-putri Boudica.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Marah dan bertekad untuk membalas dendam, Boudica mengobarkan pemberontakan melawan penjajah Romawi.
Sarah Pruitt dalam artikelnya di History.com menuliskan, Boudica telah dilatih sebagai seorang pejuang, termasuk teknik bertarung dan penggunaan senjata.
Bersama gubernur provinsi Romawi Gaius Suetonius Paulinus memimpin kampanye militer di Wales.
Dan, Boudica memimpin pemberontakan Iceni dan anggota suku lain yang membenci pemerintahan Romawi.
Pemberontakan ini bermula dari penaklukan Camulodunum, sebuah pos terdepan Romawi, diikuti dengan penghancuran Londinium (London) dan Verulamium (St. Albans).
Pasukan Boudica berhasil menimbulkan banyak korban jiwa, dilaporkan menewaskan hingga 70.000 orang Romawi dan warga Inggris yang pro-Romawi.
Meskipun sukses awalnya, para pemberontak akhirnya kalah oleh tentara Romawi di bawah Gubernur Suetonius Paulinus.
Kematian Boudica penuh misteri; beberapa sumber mengeklaim dia bunuh diri dengan racun untuk menghindari penangkapan.
Saat ini, Boudica dirayakan sebagai pahlawan dan simbol perlawanan serta kebanggaan nasional Inggris.
Kisah keberaniannya terus menginspirasi dan menjadi bagian penting dari sejarah bangsa.
Hatshepsut: Firaun Wanita di Dinasti Ke-18 Mesir
Hatshepsut, seorang firaun Mesir Kuno dari Dinasti ke-18, naik takhta sekitar tahun 1478 SM.
Awalnya, ia bertindak sebagai wali bagi anak tirinya, Thutmose III, yang masih terlalu muda untuk memerintah.
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya