TOPIKSERU.COM, Akademisi Universitas Medan Area (UMA), Fuad Ginting mengatakan, pada transisi kekuasaan nasional saat ini, gerakan-gerakan istana dibawah kepemimpinan Presiden Jokowi sangatlah kentara.
“Presiden saat ini ingin tetap menancapkan kukunya di pemerintahan yang akan datang,” kata Fuad menjawab Topikseru.com, Kamis (29/8) pagi.
Misalnya yang terjadi pada Partai Golkar dan beberapa partai lain, yang akan segera melakukan perhelatan internal secara nasional dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ini mengganggu kestabilan tentunya, karena ini partai-partai besar. Golkar misalnya, banyak memenangkan kursi dan dominan di pileg kemarin,” kata Fuad.
Misal lain, lanjut Dosen FISIP ini, perlawanan DPR RI terhadap putusan MK terkait ambang batas pencalonan kepala daerah. Sikap berbeda dilakoni DPR ketika MK meloloskan Gibran di pencalonannya sebagai Wakil Presiden. Sikap DPR tanpa penolakan.
“Namun pada putusan MK yang terakhir, yang bisa membuat partai tanpa kursi mengusung calon kepala daerah dan dianggap semakin mendemokratiskan Pilkada kita, namun DPR membuat tandingan rencana membahas RUU,” terang Fuad.
Sikap DPR berbeda tersebutpun lantas dianggap sebagai ketidaksetujuan pemerintah saat ini.
“Dan ini memicu kemarahan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi yang akan segera berakhir,” imbuhnya.
Ini Pertarungan Elit
Akademisi muda yang sempat mengisi jabatan sebagai Ketua PSI Sumut ini menilai, eskalasi politik nasional tersebut ditengarai pertarungan para elit politik.
Halaman : 1 2 Selanjutnya