Sarma Hutajulu: KPU Tapteng Harus Profesional

Kamis, 5 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Plt Ketua DPD PDIP Kabupaten Tapteng, Sarma Hutajulu. Foto: Topikseru.com

Plt Ketua DPD PDIP Kabupaten Tapteng, Sarma Hutajulu. Foto: Topikseru.com

TOPIKSERU.COM, TAPTENG – Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Sarma Hutajulu meminta KPU Tapanuli Tengah bekerja secara profesional. Hal itu disampaikan di sela pendaftaran Masinton-Mahmud.

“KPU harus bekerja secara profesional. Jujur dan adil bekerja,” kata Sarma Hutajulu saat bertemu ratusan massa pendukung Masinton Pasaribu-Mahmud, Kamis (5/9) dini hari sekira pukul 00:30 WIB.  

Sarma menjelaskan, proses pendaftaran Masinton-Mahmud sebagai bakal calon Bupati dan Wakil Bupati baginya menuai tanda tanya. Pasalnya, aplikasi Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU, tak bisa diakses.

“Silon itu hanya sebagai alat teknologi untuk mempermudah kita mengumpulkan data,” jelasnya.

Sarma mengaku, sebelumnya pihaknya telah memberitahukan kepada KPU dan Bawaslu terkait Silon yang ingin disampaikan. Harapannya penyelenggara dan pengawas pemilu bisa mempersiapkan diri sebelum masalah muncul.

“Sejak pukul 21:00 WIB hadir di KPU, kita langsung menyerahkan berkas pendaftaran. Namun hingga pukul 23:00 WIB, KPU Tapteng belum bisa membuka Silon yang diserahkan,” jelasnya.

Baca Juga  KPU Tapteng Tetapkan 2 Pasangan Calon di Pilkada 2024

KPU tak Beri Penjelasan

Menurut Sarma yang mengklaim dirinya saat ini menjadi Plt Ketua DPC PDI Perjuangan Tapteng, yang namanya teknologi tentu bisa eror. Baik itu dari masalah jaringan atau lainnya. Jika KPU bekerja dengan baik, tentu ada upaya lain.

“Silon juga bisa dibuka secara manual,” kata Sarma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sarma juga menyampaikan kekecewaan atas kinerja KPU. Pihaknya tidak melihat upaya dari pihak penyelenggara itu untuk menyelesaikan masalah. Bahkan KPU secara terus menerus mempermasalahkan Silon.

“Kita sudah berungkali mempertanyakan, namun KPU tidak bisa menjelaskan apa alasan Silon tidak bisa dibuka,” terangnya.

Kepada para pendukung, Sarma berusaha menangkan situasi yang tampak mulai tegang. Massa yang terlihat kecewa setelah mendengar kabar itu sempat meneriaki pihak KPU. “Pake hati nuranimu (KPU),” teriak massa.

Editor: Damai Mendrofa

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

DPR Jawab Tuntutan 17+8 dengan Enam Keputusan, Mulai dari Hapus Tunjangan hingga Moratorium Kunker
Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema
Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan
DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset
Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?
Astrid Kuya Ikhlas Rumah Dijarah Massa, “Semoga Barang-Barang Itu Bermanfaat”
NasDem Minta Gaji dan Fasilitas Sahroni dan Nafa Urbach Disetop
Soroti Penangkapan Direktur Lokataru, Benny K Harman Komisi III: Polisi Harus Bedakan Ajakan Demonstrasi dan Anarkis

Berita Terkait

Sabtu, 6 September 2025 - 00:29

Tuntutan 17+8: Seruan Boikot Caleg di Pemilu 2029 Menggema

Kamis, 4 September 2025 - 11:10

Mahasiswa Pandu Pimpinan DPR Bersumpah: Berbahasa Satu, Tanpa Kebohongan dan Kemunafikan

Kamis, 4 September 2025 - 08:01

DPR Respons Tuntutan 17+8 Rakyat: Dari Kasus Affan Kurniawan Hingga RUU Perampasan Aset

Kamis, 4 September 2025 - 06:01

Nasib Ahmad Sahroni: Rumah Dijarah, Dinonaktifkan dari DPR RI, Bagaimana Selanjutnya?

Rabu, 3 September 2025 - 14:58

Astrid Kuya Ikhlas Rumah Dijarah Massa, “Semoga Barang-Barang Itu Bermanfaat”

Berita Terbaru