Sementara itu, mayoritas mazhab meyakini kalau niat puasa harus membacanya setiap hari.
Kendati berbeda, tetapi hal itu kembali kepada masing-masing diri, dalam menyikapi tentang perbedaan tersebut, baik secara hukum sah melakukannya.
“Biasanya dulu nenek moyang kita dulu di kampung-kampung setelah Shalat Tarawih melafazkan niat puasa. Karena hal yang mengkhawatirkan saat pulang, ketiduran dan lupa berniat,” kata Ustadz Abdul Somad.
Ustadz Abdul Somad menyarankan hendaknya membaca niat puasa pada malam hari atau setelah melaksanakan salat tarawih.
Berikut bacaan niat puasa Ramadan:
Nawaitu shauma ghodin ‘an adaa’i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta’aalaa
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’aala.(*)












