Google Gagal, Meta Sukses? Perang Kacamata Pintar Siap Guncang Dunia Teknologi

Senin, 16 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

kacamata pintar AI

kacamata pintar AI

Topikseru,com – Ketika pasar smartphone mulai menunjukkan tanda-tanda kejenuhan, para raksasa teknologi global seperti Apple, Google, Meta, Amazon, dan Snap kini berlomba-lomba mengembangkan perangkat revolusioner yang diklaim akan menggantikan peran smartphone dalam kehidupan manusia sehari-hari.

Perangkat tersebut adalah kacamata pintar berbasis kecerdasan buatan (AI)—sebuah inovasi yang dulunya dianggap prematur, namun kini diposisikan sebagai “The Next Big Thing”.

Kacamata pintar ini tidak hanya menjadi alat bantu visual, tetapi juga penghubung utama manusia dengan dunia digital, dilengkapi dengan fitur-fitur AI yang memungkinkan interaksi kontekstual secara real-time.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mulai dari menerjemahkan percakapan antar bahasa, mengenali objek, menjawab pertanyaan langsung tentang apa yang dilihat, hingga terhubung dengan asisten virtual tanpa perlu menyentuh layar—semuanya sedang dipersiapkan sebagai masa depan teknologi wearable.

Selama lebih dari satu dekade, smartphone menjadi tulang punggung utama komunikasi digital.

Namun kini, pasar global menunjukkan stagnasi, dengan tingkat penggantian perangkat yang melambat dan minat publik yang menurun karena minimnya lompatan inovasi pada model-model terbaru.

Hal ini menjadi sinyal kuat bagi para inovator teknologi bahwa sudah saatnya beralih ke platform baru yang lebih futuristik.

Kacamata pintar dengan integrasi AI menawarkan solusi atas kebutuhan komunikasi yang lebih bebas genggam (hands-free) dan terhubung dengan lingkungan secara langsung.

Dari Google Glass ke Meta AI Glasses: Evolusi Kacamata Pintar

Google Glass (2012): Inovasi yang Terlalu Cepat

Salah satu pionir dalam kategori ini adalah Google, yang memperkenalkan Google Glass pada 2012. Meskipun konsepnya visioner, perangkat ini gagal diterima pasar karena:

Baca Juga  Google Turun Tangan Atasi Penipu Via Telepon yang Kuras Rekening

– Tampilan layar yang kecil dan sulit digunakan.

– Daya tahan baterai rendah.

– Desain yang tidak modis.

– Harga tinggi.

– Kekhawatiran privasi publik.

Gelombang Kedua: Teknologi yang Siap, Pasar yang Matang

Kini, dengan hadirnya AI generatif seperti ChatGPT dan Gemini, serta kemajuan pesat dalam penglihatan komputer (Computer Vision) dan natural language processing (NLP), kacamata pintar memasuki era baru. Perangkat ini tidak hanya merekam atau mengeluarkan suara, tapi mengerti dan merespons dunia di sekitarnya secara kontekstual.

Pemain Utama: Strategi dan Produk dari Para Raksasa Teknologi

Meta dan Ray-Ban: Menyatukan Gaya dan Otak Digital

Meta telah membuktikan keseriusannya dengan meluncurkan Ray-Ban Meta AI Glasses, hasil kolaborasi dengan produsen kacamata ternama EssilorLuxottica. Perangkat ini bukan hanya wearable, tapi fashionable dan futuristik.

Mark Zuckerberg, CEO Meta, dengan tegas menyatakan visi jangka panjang perusahaannya

“Taruhan besar yang kami miliki di perusahaan ini adalah bahwa banyak cara orang berinteraksi dengan konten di masa depan akan semakin melalui berbagai medium AI, dan pada akhirnya melalui kacamata pintar dan hologram,” ucapnya

Dalam berbagai wawancara dan presentasi, Zuckerberg menyebut bahwa kacamata pintar adalah inti dari strategi masa depan Meta, bukan sekadar produk sampingan.

Produk Meta kini memungkinkan pengguna untuk:

– Menerjemahkan percakapan secara langsung.

– Menjawab pertanyaan berdasarkan penglihatan pengguna.

– Mengambil foto/video hanya dengan perintah suara.

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Sisternet Festival 2025XLSMART Tegaskan Keberlanjutan Program Pemberdayaan Perempuan melalui #1JutaSisterDigital
Telkomsel Perkuat Pemerataan Akses Digital di Sumatera Utara: Hadirkan Jaringan 4G di Tiga Desa Wilayah Karo
Telkomsel Hadirkan Surprise Deal: Kuota 20GB Cuma Rp50 Ribu, Gratis Langganan ShortMax dan Viu!
Cara Efektif Membuat Live TikTok yang Ramai Pengunjung di Media Sosial
Komdigi Bekukan Tiktok Cuma Gara-gara TikTok Pte. Ltd Ingkar Soal Permintaan Data Aktivitas Live
Pengguna Tidak Bisa Live di Tiktok, Komdigi Bekukan Izin TikTok di Indonesia
GOOGLE Rayakan Ulang Tahun ke-27 dengan Doodle Nostalgia, Ajak Pengguna Kembali ke Tahun 1998
Ujaran Kebencian Marak di Media Sosial, Pemerintah Soroti Fitur Siaran Langsung

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:59

Sisternet Festival 2025XLSMART Tegaskan Keberlanjutan Program Pemberdayaan Perempuan melalui #1JutaSisterDigital

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:22

Telkomsel Perkuat Pemerataan Akses Digital di Sumatera Utara: Hadirkan Jaringan 4G di Tiga Desa Wilayah Karo

Jumat, 17 Oktober 2025 - 01:11

Telkomsel Hadirkan Surprise Deal: Kuota 20GB Cuma Rp50 Ribu, Gratis Langganan ShortMax dan Viu!

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:41

Cara Efektif Membuat Live TikTok yang Ramai Pengunjung di Media Sosial

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:07

Komdigi Bekukan Tiktok Cuma Gara-gara TikTok Pte. Ltd Ingkar Soal Permintaan Data Aktivitas Live

Berita Terbaru