Topikseru.com – Langit malam pada Kamis, 10 Juli 2025, diprediksi akan menyuguhkan pemandangan langit yang memukau sekaligus sarat makna, yakni Buck Moon. Apa itu Buck Moon? Mari kita bahas selengkapnya.
Fenomena ini bukan hanya pemandangan bulan penuh biasa, tetapi memiliki akar historis dan astronomis yang menarik untuk dikulik lebih jauh.
Meski terdengar asing di telinga banyak orang Indonesia, fenomena ini bukan sekadar purnama biasa. Di balik sinarnya yang memesona, Buck Moon menyimpan sejarah, simbol alam, dan tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi para pecinta astronomi dan pengamat langit, Buck Moon 2025 akan muncul dalam posisi terbaiknya pada pukul 18.38 WIB, saat bulan mencapai fase purnama penuh. Bulan akan tampak lebih terang dan bulat sempurna di langit timur, asalkan cuaca mendukung.
Apa Itu Buck Moon?
Buck Moon adalah istilah tradisional dari suku asli Amerika yang digunakan untuk menyebut bulan purnama pada bulan Juli. Nama ini merujuk pada fase di mana rusa jantan (buck) mulai menumbuhkan tanduk barunya setiap tahun, sebagai simbol kekuatan dan pembaruan dalam siklus alam.
Fenomena Buck Moon 2025 diprediksi mencapai puncaknya pada pukul 18.38 WIB, dan bisa disaksikan secara jelas di berbagai wilayah Indonesia – tentu dengan syarat cuaca cerah dan langit bebas polusi cahaya.
Makna Budaya dan Sains
Penamaan Buck Moon berasal dari kalender pertanian dan kebudayaan masyarakat suku asli Amerika Utara yang menggambarkan perubahan musim dan perilaku alam.
Penulis : Muchlis
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya