5. One UI 8 + Android 16 + Update 7 Tahun
Z Fold 7 menjadi ponsel pertama di dunia dengan Android 16. Samsung menyempurnakan antarmuka One UI 8 agar lebih optimal di layar besar. Fitur-fitur AI seperti:
-
Generative Edit (AI editing)
-
Circle to Search (pencarian cerdas dengan lingkaran)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Gemini AI (co-pilot di aplikasi)
-
Instant slow-mo
memberikan nilai tambah luar biasa bagi pengguna yang aktif dalam produktivitas dan konten kreatif.
Kelemahan Samsung Galaxy Fold Z 7
1. Harga yang Sangat Tinggi
Harga Samsung Galaxy Fold Z 7 di Indonesia dimulai dari Rp 28 jutaan, dengan varian tertinggi mencapai hampir Rp 35 juta. Harga ini jauh lebih tinggi dibandingkan smartphone flagship lain seperti Galaxy S25 Ultra atau iPhone 15 Pro Max.
Imbasnya:
-
Tidak terjangkau untuk kebanyakan konsumen umum.
-
Harganya belum sebanding dengan peningkatan fitur bagi sebagian pengguna.
-
Jika digunakan sebagai ponsel harian biasa, performa dan fitur tambahan belum tentu sepenuhnya termanfaatkan.
2. Daya Tahan Baterai Masih Terbatas
Meskipun kapasitas baterainya tetap di angka 4400 mAh, konsumsi daya dari dua layar besar dan penggunaan fitur multitasking membuat ketahanan baterainya masih belum bisa dikatakan unggul.
Kekurangan yang dirasakan pengguna:
-
Pengisian daya menjadi lebih sering, terutama saat digunakan untuk kerja atau hiburan berat.
-
Baterai cepat menurun saat menjalankan game atau video editing.
-
Tidak ada peningkatan signifikan dari Z Fold 6.
3. Desain Masih Tidak Praktis untuk Semua Orang
Walaupun lebih tipis dan ringan, ukuran layar utama 8 inci tetap membuat ponsel terasa besar dan agak sulit digunakan dengan satu tangan.
Keterbatasannya:
-
Sulit digenggam saat menelepon atau mengoperasikan dengan satu tangan.
-
Membutuhkan dua tangan untuk membuka dan menggunakan layar utama.
-
Kurang cocok untuk pengguna yang suka ponsel ringkas dan praktis.
4. Masalah pada Layar Lipat dan Engsel Masih Ada
Garis lipatan di tengah layar utama masih tampak dan mengganggu pengalaman visual. Selain itu, engsel merupakan titik lemah karena rentan rusak akibat debu, tekanan, atau penggunaan kasar.
Risiko yang mungkin muncul:
-
Layar bagian dalam bisa rusak lebih cepat dibanding layar ponsel biasa.
-
Perlu ekstra hati-hati saat melipat dan membuka ponsel.
-
Biaya perbaikan cukup mahal jika terjadi kerusakan.
5. Kamera Selfie Tidak Ideal
Meskipun kamera belakang sangat mumpuni, kamera selfie di layar dalam masih menggunakan teknologi under-display camera yang kualitasnya belum sebaik kamera biasa. Kamera ini juga tidak memiliki autofokus.
Akibatnya:
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya