Fitur ini bersifat opt-in – alias tidak aktif secara default – dan dapat dimatikan kapan saja. Jika pengguna memilih untuk mengaktifkan, mereka bisa mengatur dengan siapa saja lokasi mereka akan dibagikan.
Lokasi akan diperbarui setiap kali pengguna membuka aplikasi, atau saat aplikasi aktif di latar belakang.
Peta juga bisa digunakan untuk melihat unggahan teman atau kreator dari berbagai tempat menarik, menjadikan pengalaman bersosial terasa lebih lokal dan relevan.
Fitur Tambahan untuk Orang Tua
Menariknya, fitur Peta Instagram juga dibekali lapisan pengawasan untuk orang tua pengguna remaja. Orang tua akan mendapat notifikasi jika anak mereka mulai berbagi lokasi, sehingga dapat berdiskusi bersama mengenai keamanan dan privasi.
Meta menyatakan bahwa orang tua juga dapat mengatur siapa saja yang boleh melihat lokasi anak, serta apakah anak remaja mereka bisa mengakses fitur ini.
Fitur Peta Instagram saat ini baru tersedia di Amerika Serikat, dan akan diperluas secara bertahap ke negara lain.
Saingan Baru di Medan Lama?
Dengan hadirnya Repost, Instagram tampaknya mulai masuk ke medan Twitter/X yang selama ini menjadi pusat resharing opini dan informasi.
Sementara fitur Peta mengingatkan pada Snap Map milik Snapchat, dengan sentuhan pengawasan orang tua ala Meta.
Jika keduanya diterima baik oleh pengguna, bukan tidak mungkin Instagram akan memperluas fungsinya ke ranah sosial yang lebih dalam, menjadikannya lebih dari sekadar platform berbagi foto dan video.






