Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan toleransi tarif tinggi untuk barang elektronik dari China hanya berlaku pada tarif resiprokal 125% saja. Barang dari China tetap terkena tarif 20%, tarif yang ditetapkan AS terkait krisis fentanil.
Pejabat itu juga mengatakan Trump akan segera meluncurkan penyelidikan perdagangan keamanan nasional terhadap perdagangan semikonduktor dari China yang bisa menyebabkan munculnya tarif baru lainnya.
Analis Wedbush Securities, Dan Ives menyebut pengumuman tentang pengecualian teknologi sebagai berita paling optimis di tengah ketidakpastian perang dagang antara AS dan China. Yang jelas kelompok teknologi tinggi macam Apple, Nvidia, Microsoft, dan lain sebagainya bisa bernapas lega di akhir pekan kemarin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masih ada ketidakpastian dan volatilitas yang jelas di masa mendatang dengan negosiasi-negosiasi dengan Tiongkok ini,” kata Ives dalam sebuah catatan.
China baru menaikkan tarif atas impor barang dari AS menjadi 125% pada hari Jumat. Ini merupakan langkah balasan Beijing terhadap keputusan Trump untuk lebih menaikkan tarif impornya. Langkah ini jelas meningkatkan taruhan dalam perang dagang yang mengancam rantai pasokan global.
Penulis : Muchlis