Sebelumnya, Perdana Menteri Srettha Thavisin mengatakan bahwa pemerintah akan mengirimkan sampel beras berusia satu dekade tersebut untuk proses uji di laboratorium guna memastikan keamanannya.
Seorang ahli kimia organik terkenal menguji sampel dari Surin dan mengatakan dia menemukan aflatoksin pada beras.
Aflatoksin menjadi penyebab peningkatan risiko kanker hati.(antara/VNA-OANA/topikseru.com)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT