Akibat skandal ini, setidaknya sembilan biksu telah dicopot dari jubahnya (defrocked), dan otoritas Buddhis Thailand masih melakukan penyelidikan terhadap sejumlah biksu lainnya.
Kemarahan publik memuncak setelah Raja Thailand Maha Vajiralongkorn turut bereaksi.
Sang Raja membatalkan undangan kepada puluhan biksu yang awalnya akan menghadiri perayaan ulang tahunnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Ini menjadi sinyal kuat bahwa skandal ini dianggap mencoreng nama baik institusi agama di negara tersebut.
Sebagai respons, National Office of Buddhism (NOB) bersama dengan pemerintah berencana merevisi Undang-Undang Sangha, yang mengatur kehidupan biksu di Thailand.
Revisi tersebut akan mencakup pengawasan keuangan lebih ketat dan sanksi terhadap pelanggaran moral.
Skandal ini dinilai membuka borok lama dalam institusi keagamaan, terutama soal kurangnya transparansi dan pengawasan terhadap perilaku biksu senior.
Banyak pihak mendesak reformasi menyeluruh demi menjaga martabat agama Buddha sebagai pilar moral masyarakat Thailand.
Halaman : 1 2