Topikseru.com – Di tengah khusyuknya umat Islam menyambut Hari Raya Idul Adha, terdapat satu amalan dengan begitu banyak keutamaan adalah puasa Arafah.
Ibadah ini dilakukan pada tanggal 9 Zulhijah, sehari sebelum Idul Adha, bertepatan dengan saat jutaan jemaah haji melakukan wukuf di Padang Arafah.
Bagi umat Islam yang tidak sedang berhaji, puasa sunah ini adalah momentum ibadah yang sarat pahala, bahkan disebut Rasulullah SAW sebagai penghapus dosa selama dua tahun.
“Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah, agar ia dapat menghapus dosa setahun sebelumnya dan setahun setelahnya.”
(HR. Muslim)
Hadis ini menjadi dasar kuat mengapa puasa Arafah mendapat tempat istimewa di hati umat Muslim.
Hanya dalam satu hari, seorang hamba bisa mendapatkan ampunan dosa untuk masa lalu dan masa depan – dua tahun keberkahan yang tidak ditawarkan pada hari-hari lainnya.
Makna Spiritual Puasa Arafah
Di balik nilai pahala yang besar, puasa sebelum Idul Adha ini juga mengandung dimensi spiritual yang mendalam. Ia menjadi bentuk solidaritas batin bagi umat yang tidak berhaji terhadap mereka yang sedang menjalani rukun Islam kelima di tanah suci.
Saat jutaan jemaah memanjatkan doa di Arafah, umat Islam di seluruh dunia ikut menyucikan diri lewat puasa. Sebuah pengingat bahwa kesalehan tak dibatasi tempat, tapi niat dan ketulusan.
