Topikseru.com – Ketegangan regional memuncak setelah Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengutuk keras serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran yang terjadi pada Minggu (22/6).
Dalam pernyataan resminya, AEOI menyebut serangan itu sebagai pelanggaran berat hukum internasional, terutama terhadap Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang ditandatangani oleh Iran.
AEOI menyatakan bahwa lokasi nuklir Fordow, Natanz, dan Esfahan yang merupakan situs dengan pengamanan tinggi menjadi target serangan udara brutal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mereka juga mengecam keras Badan Energi Atom Internasional (IAEA) karena dianggap “lalai” bahkan berpotensi “terlibat secara pasif” dalam tindakan tersebut.
“Kami menilai sikap pasif IAEA dan Direktur Jenderalnya, Rafael Grossi, memberi ruang atas pelanggaran terang-terangan yang dilakukan terhadap hak kedaulatan Iran dalam bidang nuklir damai,” ujar pernyataan AEOI.
Iran telah melayangkan pengaduan resmi kepada IAEA dan menuntut lembaga internasional itu tidak lagi bungkam atas aksi militer terhadap infrastruktur nuklir negara anggota.
Donald Trump Akui Bertanggung Jawab
Ketegangan semakin memanas ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump, melalui media sosialnya, secara terbuka mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
“Kami telah menyelesaikan serangan yang sangat sukses terhadap tiga fasilitas nuklir di Iran… Muatan penuh bom dijatuhkan di lokasi utama, #Fordow,” tulis Trump.
Penulis : Muchlis
Sumber Berita : Antara/Anadolu
Halaman : 1 2 Selanjutnya