Kesehatan

Kenali Ciri-Ciri Kekurangan dan Kelebihan Trombosit dalam Tubuh

×

Kenali Ciri-Ciri Kekurangan dan Kelebihan Trombosit dalam Tubuh

Sebarkan artikel ini
Trombosit
Trombosit

Topikseru.com – Trombosit atau platelet menjadi perhatian penting dalam dunia medis, terutama ketika seseorang mengalami pendarahan, infeksi berat, atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Meski berukuran kecil dan tidak memiliki inti, trombosit memegang peran vital dalam sistem peredaran darah manusia, khususnya dalam proses pembekuan dan penyembuhan luka.

Dikutip dari berbagai sumber medis, trombosit adalah komponen darah yang tidak bisa disepelekan. Kekurangan maupun kelebihan trombosit dapat menimbulkan risiko serius terhadap kesehatan.

Berikut ini laporan lengkap mengenai apa itu trombosit, bagaimana cara kerjanya, serta apa yang terjadi jika kadarnya dalam tubuh tidak normal.

Apa Itu Trombosit? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Trombosit merupakan fragmen sel kecil yang terbentuk dari pemecahan sel besar bernama megakariosit yang berasal dari sumsum tulang. Setelah diproduksi, trombosit beredar di dalam pembuluh darah dan berfungsi selama sekitar 7–10 hari, kemudian dihancurkan oleh organ limpa secara alami.

Meski ukurannya kecil, trombosit sangat tangguh. Ia memiliki kemampuan menempel pada bagian pembuluh darah yang rusak dan membentuk sumbatan untuk menghentikan pendarahan. Proses ini dikenal sebagai hemostasis, yang menjadi tahap awal dalam penyembuhan luka.

Fungsi Trombosit yang Jarang Diketahui Publik

Berikut lima fungsi utama trombosit yang telah dikonfirmasi dalam berbagai studi medis:

1. Menghentikan Perdarahan Secara Cepat

Ketika tubuh mengalami luka atau cedera, trombosit adalah pasukan pertama yang bertindak. Mereka segera menuju lokasi kerusakan pembuluh darah, menempel di sana, dan bekerja sama membentuk “tambalan” alami.

Dalam hitungan detik, trombosit akan menggumpal di sekitar luka untuk mencegah darah terus mengalir keluar. Tanpa proses ini, luka kecil pun bisa menjadi berbahaya.

2. Memicu Proses Pembekuan Darah

Setelah menutup luka, trombosit mengeluarkan zat kimia yang memicu pembentukan fibrin, yaitu benang protein yang memperkuat sumbatan trombosit. Fibrin bertindak seperti lem biologis yang menjaga luka tetap tertutup hingga jaringan tubuh selesai memperbaiki diri.

3. Mempercepat Penyembuhan Jaringan Luka

Tidak hanya menghentikan pendarahan, trombosit juga berperan dalam meregenerasi jaringan yang rusak. Di dalam trombosit terdapat faktor pertumbuhan seperti PDGF dan TGF-beta, yang berperan aktif dalam membangun jaringan baru dan mengurangi peradangan.

4. Mencegah Masuknya Patogen Berbahaya

Dengan cepat menutup luka, trombosit secara tidak langsung menghalangi bakteri, virus, atau jamur masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka. Hal ini menjadi garis pertahanan awal sebelum sistem imun bekerja lebih jauh.

5. Terlibat dalam Proses Imun Tubuh

Penelitian terbaru menunjukkan trombosit berinteraksi langsung dengan sel imun, seperti sel T dan makrofag. Mereka tidak hanya pasif dalam pembekuan darah, tetapi juga aktif dalam proses inflamasi dan melawan infeksi kronis.

Kadar Normal Trombosit dan Standar Medis

Menurut standar laboratorium medis:

  • Pria dewasa: 135.000 – 317.000 trombosit/µL

  • Wanita dewasa: 157.000 – 371.000 trombosit/µL

  • Anak-anak: 250.000 – 450.000 trombosit/µL

  • Lansia: 165.000 – 355.000 trombosit/µL

Jika jumlah trombosit berada di bawah 150.000 atau di atas 450.000, seseorang dinyatakan mengalami kelainan. Pemeriksaan darah secara berkala sangat dianjurkan untuk memantau keseimbangan ini.

Trombositopenia: Risiko Serius Saat Trombosit Terlalu Rendah

Trombositopenia adalah istilah medis untuk kondisi trombosit rendah. Ini dapat menyebabkan tubuh tidak mampu menghentikan pendarahan secara efektif. Bahkan luka kecil dapat memicu perdarahan hebat atau mimisan berkepanjangan.

Penyebab trombositopenia:

  • Demam Berdarah Dengue (DBD): Virus dengue merusak sistem darah dan menurunkan jumlah trombosit drastis.

  • Infeksi Virus: Seperti hepatitis, HIV, Epstein-Barr, yang menyerang sumsum tulang.

  • Penyakit Autoimun: Tubuh menyerang trombosit sendiri, seperti pada lupus atau ITP.

  • Gangguan Sumsum Tulang: Leukemia atau anemia aplastik membuat sumsum gagal memproduksi trombosit.

  • Konsumsi Alkohol: Alkohol berlebihan menghambat produksi trombosit.

  • Efek Obat: Beberapa antibiotik atau kemoterapi bisa menghancurkan trombosit.

Gejala trombosit rendah:

  • Memar tiba-tiba tanpa sebab jelas

  • Mimisan berulang

  • Gusi berdarah saat menyikat gigi

  • Muncul bintik merah (petechiae)

  • Darah dalam urine atau tinja

  • Haid berlebihan pada wanita

Trombositosis: Bahaya Ketika Trombosit Terlalu Tinggi

Sebaliknya, trombositosis adalah kondisi ketika jumlah trombosit sangat tinggi. Ini berisiko menyebabkan penggumpalan darah abnormal (trombosis) yang dapat memicu serangan jantung, stroke, atau emboli paru.

Penyebab trombositosis:

  • Gangguan sumsum tulang: Seperti trombositosis esensial (kanker darah kronis).

  • Anemia Defisiensi Zat Besi: Kekurangan zat besi memicu peningkatan trombosit.

  • Peradangan Kronis: Seperti tuberkulosis, radang sendi, atau infeksi lainnya.

  • Pasca operasi pengangkatan limpa: Limpa biasanya mengontrol jumlah trombosit, dan tanpa organ ini, jumlahnya bisa meningkat tajam.

Cara Mengetahui Kadar Trombosit dan Upaya Pencegahan

Untuk mengetahui jumlah trombosit dengan akurat, dokter akan merekomendasikan:

  • Hitung darah lengkap (CBC)

  • Tes pembekuan darah (PT dan aPTT)

  • Biopsi sumsum tulang (jika dicurigai ada kanker)

  • USG limpa (jika terjadi pembesaran limpa)

Tips menjaga keseimbangan trombosit:

  • Konsumsi makanan kaya vitamin B12, folat, zat besi, dan vitamin K

  • Hindari konsumsi alkohol berlebihan

  • Hentikan kebiasaan merokok

  • Rutin olahraga dan tidur cukup

  • Kelola stres dengan baik

  • Minum cukup air putih

Beberapa makanan yang dianjurkan saat trombosit rendah: daun pepaya, jambu biji, delima, kurma, dan bayam.

Waspadai Ketidakseimbangan Trombosit Sedini Mungkin

Trombosit adalah penjaga utama tubuh dari risiko perdarahan dan infeksi. Keseimbangan kadar trombosit sangat penting untuk fungsi normal tubuh. Baik kelebihan maupun kekurangan trombosit bisa berdampak buruk terhadap kesehatan secara menyeluruh.

Jika Anda mengalami gejala-gejala seperti mudah memar, mimisan berlebihan, atau gejala stroke, segera lakukan pemeriksaan darah lengkap. Tindakan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius.

Untuk menjaga kualitas hidup yang optimal, penting bagi masyarakat untuk mengetahui, memantau, dan menjaga kadar trombosit tetap dalam batas aman melalui gaya hidup sehat dan rutin pemeriksaan medis.