Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Waspada, Suspek Penyakit Leptospirosis Meningkat: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

×

Waspada, Suspek Penyakit Leptospirosis Meningkat: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya

Sebarkan artikel ini
Penyakit Leptospirosis
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini banyak ditemukan di air atau tanah yang tercemar urine hewan, terutama tikus.

Topikseru.com – Di musim hujan dan banjir seperti sekarang, ancaman penyakit leptospirosis kembali mengintai. Penyakit yang kerap dijuluki penyakit banjir ini memang terdengar asing bagi sebagian orang, namun faktanya bisa mematikan jika tidak ditangani cepat.

Melansir Antara, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 4 Juli atau pekan ke-26 tahun 2025 terdapat 859 kasus suspek leptospirosis di Jawa Tengah.

Jumlah suspek ini menjadikan provinsi itu sebagai wilayah dengan kasus suspek tertinggi di Indonesia.

Baca Juga  Kerap Merasakan Nyeri di Wajah? Waspada Penyakit Neuralgia Trigeminal, Simak Penjelasannya!

Jumlah Suspek Leptospirosis Tertinggi Lainnya

Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan RI, Aji Muhawarman, menyebutkan terdapat beberapa daerah dengan angka suspek penyakit leptospirosis tertinggi lainnya.

Dia mengatakan di Yogyakarta terdapat 620 kasus, Jawa Timur 409, Jawa Barat 160, dan Banten 124 kasus.

Aji mengatakan bahwa dalam dua tahun terakhir kasus suspek leptospirosis selalu mengalami kenaikan sesuai pola musim hujan di Indonesia, sehingga perlu diwaspadai adanya kenaikan kasus pada pekan-pekan mendatang.

Hal itu juga dia sampaikan sebagai respons terkait kematian enam warga Kota Yogyakarta dari 19 yang menderita leptospirosis, per data 8 Juli 2025 dari dinas terkait.

Lantas, apa itu leptospirosis, bagaimana gejala awalnya, dan apa langkah pencegahannya?

Leptospirosis, Bakteri Tikus di Genangan Air

Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini banyak ditemukan di air atau tanah yang tercemar urine hewan, terutama tikus. Tak heran, daerah banjir, sawah, atau got kotor sering menjadi ‘rumah nyaman’ bagi bakteri penyebab leptospirosis.

Penularannya pun sederhana: bakteri masuk lewat kulit yang luka, lecet, bahkan kulit yang tampak utuh namun terendam air lama. Risiko makin tinggi bila Anda sering berkegiatan di air kotor tanpa pelindung.

Baca Juga  Waspada, Bulu Kucing Bisa Sebabkan Sejumlah Penyakit

Gejala Leptospirosis yang Sering Diabaikan

Menurut Kementerian Kesehatan, gejala leptospirosis kerap mirip flu, sehingga banyak penderita terlambat menyadari.
Gejala awal leptospirosis umumnya muncul 2 – 30 hari setelah terpapar, berupa:

– Demam tinggi mendadak