Topikseru.com – Polemik film animasi Merah Putih One for All yang menuai sorotan warganet karena dugaan kemiripan sejumlah adegan dengan karya film lain, kian bergulir. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) turun tangan untuk memastikan ada atau tidaknya pelanggaran hak kekayaan intelektual (HKI) dalam pembuatannya.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Irene Umar menegaskan, pihaknya akan menelusuri secara detail sumber aset visual yang digunakan dalam film tersebut.
Menurutnya, industri animasi dan gim memang memiliki pasar terbuka untuk digital asset, seperti di platform Unity, yang legal dan bisa diperjualbelikan.
“Kalau mereka membeli aset di pasar terbuka seperti itu, maka tidak menyalahi aturan. Tapi kalau mengambil dari karya kreator lain tanpa izin dan bukan dari aset yang diperjualbelikan, itu jelas pelanggaran,” ujar Irene di Jakarta, Selasa (12/8).
Tidak Ada Suntikan Dana ke Film Animasi Merah Putih One for All
Irene menegaskan, film “Merah Putih One for All” sama sekali tidak mendapatkan dukungan dana dari pemerintah, baik dari APBN maupun dari Kemenparekraf.












