Mentan Amran Sulaiman Mengaku Ditegur Wapres karena Berantas Mafia Pangan, Begini Penjelasannya

Minggu, 20 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Antara/HO-Humas Kementan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Antara/HO-Humas Kementan

Topikseru.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi terkait beredarnya potongan video yang mengaku ditegur Wakil Presiden (Wapres) karena memberantas mafia pangan. Dalam keterangannya hari ini, Minggu (20/4) mengatakan bahwa pengalaman tersebut tidak terjadi di era pemerintahan saat ini melainkan terjadi di masa lalu.

“Perlu saya klarifikasi, teguran itu terjadi dulu, bukan dari wapres saat ini. Dan dulu juga saya anggap sebagai teguran yang sangat positif. Itu justru membuat saya makin hati-hati dan makin berani dalam memberantas mafia pangan,” kata Mentan Amran Sulaiman.

Dia mengatakan Wapres Gibran Rakabuming Raka mendukung penuh upaya pemberantasan mafia pangan dan korupsi yang saat ini sedang gencar dilakukan Kementerian Pertanian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pak Gibran sangat mendukung. Presiden dan wapres solid mendukung kita untuk bersih-bersih pangan dan membela petani,” ujar Amran.

Baca Juga  Catatan Ombudsman: Pelayanan Publik di Sumut Belum Maksimal, Jumlah Laporan Meningkat

Andi Amran selanjutnya menjelaskan bahwa pernyataan terkait pernah ditegur Wapres itu disampaikannya dalam konteks akademik sebagai refleksi atas pengalaman di masa lalu dalam memperjuangkan ketahanan pangan nasional.

“Saya ingin menunjukkan bahwa dalam menghadapi mafia pangan, kita harus berani, dan keberanian itu harus dibarengi dukungan dari pemimpin kita. Dan selama ini, saya mendapat dukungan penuh dari para presiden dan wakil presiden, termasuk Presiden Prabowo dan Wapres Gibran hari ini,” kata Amran Sulaiman.

Amran Sulaiman mengeklaim bahwa komitmen pemberantasan mafia pangan Pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianti dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka memberikan dampak signifikan di Kementerian Pertanian.

Sepanjang periode sebelumnya, 784 kasus mafia pangan berhasil diungkap, dengan 411 orang ditetapkan sebagai tersangka.

Kasus-kasus tersebut mencakup pelanggaran terkait pupuk, hortikultura, peternakan, hingga praktik curang dalam distribusi beras.

Penulis : Muchlis

Sumber Berita : Antara

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)
Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin
Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270
Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS
Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 
IHSG Masih Mempertahankan Penguatan 87,95 Poin Berdiri di Level 8.176,928 Siang Ini
Rupiah Spot Melemah 0,1% Bersandar di Level Rp16.591 Per Dolar AS Siang Ini
Harga Bitcoin (BTC) Naik 0,79% Bertengger di Level $109,526 Atau Setara Dengan Rp1.824.001.800 Per Koin

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:10

Harga Emas Antam Ambles Rp177.000 Dibanderol Rp2.310.000 Per Gram di Perdagangan Rabu (22/10/2025)

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:00

Harga Bitcoin (BTC) Terjatuh 1,78% Bertengger di Level US$108.449 Atau Setara Rp1,8 Miliar Per Koin

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:10

Analis Pasar: IHSG Bakal Bergerak Menguat dan Menguji Level Resistance Selanjutnya pada 8.270

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:00

Analis Pasar: Rupiah Spot akan Bergerak Fluktuatif di Kisaran Rp16.500–Rp16.650 Per Dolar AS

Selasa, 21 Oktober 2025 - 14:38

Harga Kripto Berada di Zona Hijau di Perdagangan Selasa (21/10/2025): Bitcoin (BTC) Naik 1,36 Persen dan Ethereum (ETH) Turun 1,04 Persen 

Berita Terbaru