Biaya Perang Iran dan Israel Selama 12 Hari Capai Rp 195 Triliun, Israel Tekor Sekitar Rp 81,6 Triliun

Rabu, 25 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bursa Efek Tel Aviv (TASE) mengalami kerusakan akibat perang Iran dan Israel. Foto: AFP

Bursa Efek Tel Aviv (TASE) mengalami kerusakan akibat perang Iran dan Israel. Foto: AFP

Topikseru.com – Biaya perang Iran dan Israel yang berjalan singkat namun intens selama 12 hari telah menorehkan dampak ekonomi yang amat besar bagi Tel Aviv.

Laporan dari berbagai media internasional dan lembaga kebijakan menaksir total biaya konflik ini telah menyentuh angka miliaran dolar, dengan konsekuensi yang mengancam fondasi ekonomi domestik Israel.

Menurut laporan Financial Express, Israel menggelontorkan sekitar 5 miliar dolar AS (sekitar Rp81,6 triliun) hanya pada pekan pertama konflik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rata-rata pengeluaran harian selama perang ditaksir mencapai 725 juta dolar, sebagian besar dialokasikan untuk operasi ofensif ke wilayah Iran.

Apa penyebab biaya perang Iran dan Israel membekak?

Sistem Pertahanan dan Serangan Mahal

Sumber militer Israel mengungkapkan bahwa biaya sistem pertahanan udara seperti Iron Dome mencapai 10 hingga 200 juta dolar per hari.

Baca Juga  130 Sekolah di Sumut Gagal Mendaftar SNBP, Ini Penyebabnya!

Di sisi lain, Lembaga Kebijakan Ekonomi Aaron memperkirakan, jika konflik ini berlanjut hingga satu bulan, biaya perang dapat melampaui Rp 195 triliun.

Sementara itu, ekonom Palestina, Naser Abdelkarim, menegaskan bahwa konflik bukan hanya soal pengeluaran militer, tetapi juga tentang dampak ekonomi riil, seperti penurunan produktivitas, tingkat pengangguran yang meningkat, dan ketimpangan anggaran yang memburuk.

“Kerugian ekonomi total bisa mencapai 20 miliar dolar. Defisit anggaran Israel diperkirakan naik hingga 6 persen,” kata Abdelkarim kepada Anadolu.

Dalam kondisi terdesak, Kementerian Keuangan Israel menyusun opsi-opsi tidak populer, antara lain memangkas anggaran kesehatan dan pendidikan, menaikkan pajak, hingga mengajukan pinjaman baru yang bisa mendongkrak rasio utang publik terhadap pendapatan nasional hingga di atas 75 persen.

Penulis : Muchlis

Follow WhatsApp Channel topikseru.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Analis Pasar: Rupiah Spot Diperkirakan akan Bergerak di Kisaran Rp16.550–Rp16.650 Per Dolar AS
Analis Pasar: IHSG Masih Rawan Melanjutkan Koreksi dengan Support 8.120 dan Resistance 8.199
Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis, 23 Oktober 2025 Stasiun Trans TV, ANTV, RCTI, GTV, MNCTV, Trans7, Indosiar, SCTV, dan MDTV
Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi
Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini
IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini
KAI Sumut Ingatkan Warga: Jangan Bakar Sampah di Dekat Rel, Bisa Ganggu Masinis dan Sebabkan Kecelakaan!
Rupiah Spot Melemah 0,07% Bersandar di Level Rp16.599 Per Dolar AS Pagi Ini

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 06:44

Analis Pasar: Rupiah Spot Diperkirakan akan Bergerak di Kisaran Rp16.550–Rp16.650 Per Dolar AS

Kamis, 23 Oktober 2025 - 00:00

Jadwal Acara TV Hari Ini, Kamis, 23 Oktober 2025 Stasiun Trans TV, ANTV, RCTI, GTV, MNCTV, Trans7, Indosiar, SCTV, dan MDTV

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:04

Harga Emas Spot Menguat 0,83% ke Level US$ 4.158 Per Ons Troi

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:16

Rupiah Spot Melemah 0,22% di Level Rp16.624 Per Dolar AS Siang Ini

Rabu, 22 Oktober 2025 - 13:05

IHSG Semakin Tertekan Melemah 29,288 Poin Terduduk di Level 8.208,796 Siang Ini

Berita Terbaru